SULSELSATU.com, GOWA – Dinamika pertumbuhan ekonomi pada 2020 mengalami fluktuasi sebagai dampak dari pandemi Covid-19 dan inflasi. Pertumbuhan ekonomi Gowa melambat, begitupun dengan tingkat pengangguran terbuka semakin meningkat.
Sebagai upaya pemulihan perekonomian, Kabupaten Gowa menggagas inovasi produktivitas simultan rumah produktif yang hadir untuk mencetak usahawan baru dan meningkatkan kompetensi pelaku UMKM yang telah ada.
Kolaborasi ini turut melibatkan pemerintah, pelaku usaha, masyarakat, akademisi dan media. Rumah produktif ini sejalan dengan tema rencana kerja pemerintah tahun 2024 yakni mempercepat transformasi ekonomi yang inklusi dan berkelanjutan.
Baca Juga : Satgas Percepatan Investasi Sulsel Dibentuk, Target Pertumbuhan Ekonomi Hingga 8 Persen
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan, inovasi proksi rumah produktif merupakan inovasi baru. Rumah produktif ini sebagai pusat informasi, konsultasi dan pelatihan UMKM serta menjadi sebuah ekosistem bisnis model pemberdayaan UMKM dari hulu ke hilir.
“Inovasi Rumah Produktif ini telah dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Gowa dan 167 desa/kelurahan yang didalamnya merupakan IKM binaan Dinas Perdastri, UMKM binaan Dinas Koperasi, serta Kampung Rewako dan BUMDes binaan Dinas PMD yang berproduksi secara simultan,” kata Adnan saat melakukan presentasi penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahap II Tahun 2024 di Hotel Ibis Makassar, Jum’at (23/2/2024).
Lanjut Adnan, pada 2021 fungsi Rumah Produktif dijalankan oleh Dinas Perdastri dan Dinas Koperasi dan UMKM sebagai pusat informasi, konsultasi dan pelatihan bagi pelaku IKM/UMKM. Tahun 2022 dibuatlah penguatan melalui Rencana Aksi Rumah Produktif 2022-2024.
Selanjutnya, tahun 2023 layanan Rumah Produktif melalui Klinik UMKM di Pos Pelayanan Publik di 9 Kecamatan dan pada tahun 2024 pelayanan Rumah Produktif dialihkan dalam Mal Pelayanan Publik yang dilengkapi Ruang Pelatihan UMKM.
“Kehadiran inovasi yang ditujukan bagi pelaku UMKM ini memiliki dampak positif. Hal ini terlihat pada 2021, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gowa berada di angka 7,26 persen dari 2020 hanya 1,76 persen. Begitupun dengan tingkat pengangguran terbuka yang pada tahun 2021 berada diangka 4,30 persen yang pada tahun sebelumnya berada diangka 6,44 persen,” ungkap Bupati Adnan.
Tak hanya itu, inovasi ini juga berdampak pada peningkatan PDRB Per Kapita Kabupaten Gowa.
Baca Juga : Bupati Gowa dan Istri Fashion Show di Hari Jadi Sulsel Ke-355 Tahun
“Tahun 2021 PDRB Kabupaten Gowa telah mencapai di angka 30,44 juta rupiah jika dibandingkan tahun 2020 hanya berada di angka 28,20 juta rupiah,” tambahnya.
Salah satu tim penilai, Sultan Suhab mengatakan berdasarkan presentasi inovasi yang dipaparkan Bupati Gowa sangat baik. Inovasi ini sangat inovatif terutama menjawab permasalahan, menurunnya pertumbuhan kemiskinan yang bergerak lambat kemudian sektor-sektor ekonomi produktif juga di dorong.
“Saya sangat mengapresiasi inovasi ini dan saya harap bukan hanya diterapkan dan dikembangkan di Gowa, tetapi beberapa kabupaten di Sulsel bisa mengadopsi inovasi tersebut,” ungkapnya.
Baca Juga : Adnan Minta Pengurus YJI Gowa Rutin Lakukan Edukasi Kesehatan Jantung ke Masyarakat
Sementara, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gowa Sujjadan mengatakan, penilaian tahun 2024 ini akan melalui beberapa tahap, dimana tahap pertama penilaian dokumen perencanaan dan inovasi dengan bobot 45 persen, tahapan kedua sesi wawancara dan presentasi dengan bobot 55 persen.
“Gowa masuk sebagai salah satu dari 10 kabupaten di Sulsel untuk dinilai kinerja dan inovasinya,” ujarnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar