SULSELSATU.com, MAKASSAR – Politisi senior Partai Golkar Idrus Marham menyebutkan ada peranan besar Presiden Joko Widodo dalam memenangkan partai berlambang pohon beringin itu dalam kontestasi Pemilu 2024.
Idrus menyebut bahwa tak ada yang boleh menyangkal bagaimana peran Presiden Jokowi dalam memenangkan Golkar pada Pemilu ini.
“Naiknya kursi Golkar dari 85 yang diperkirakan mungkin jadi 112 kursi, siapapun yang mau jujur dan tahu masalah, pasti akan berkata peranannya Jokowi cukup besar,” kata Idrus saat bertemu wartawan di Makassar pada Sabtu (9/3/2024).
Baca Juga : Ditemani Elit Golkar Sulsel, Idrus Marham Nikmati Akhir Pekan di Kopitawa Makassar
Dengan kontribusi yang besar ini kata Idrus, sangat wajar bila Jokowi ingin bergabung dengan Partai Golkar.
“Jadi bahwa Partai Golkar ini kan partai yang sangat terbuka, Partai Golkar ini diibaratkan sebuah perusahaan ini go publik. Golkar ini bukan milik keluarga, bukan milik kelompok, bukan milik tokoh siapa-siapa, tapi Golkar ini adalah milik rakyat,” jelas Sekretaris tim kerja strategis Prabowo-Gibran ini.
Mantan Sekjen DPP Golkar ini menyampaikan tentu akan ada mekanisme yang akan dilalui Jokowi bila betul-betul ingin bergabung dengan Partai Golkar.
Baca Juga : Politisi Senior Golkar Idrus Marham Minta Warga Pinrang Menangkan Usman-Hastri di Pilkada
“Itu nanti dalam prosesnya ya, jadi itu saya punya keyakinan kalau Pak Jokowi (gabung). Tetapi, ini biar selesai dulu di sana (PDIP) nih, karena kan kita belum selesai bagaimana di tetangga kita pak Jokowi,” tuturnya.
“Jangan sampai belum selesai di sana, kita sudah membicarakan tapi, kalau di sana sudah selesai maka Golkar sangat terbuka baik secara institusional maupun suasana kebatinan antara Golkar dengan Pak Jokowi ini sudah cukup bagus,” lanjutnya.
Soal status kekaderan Jokowi di PDIP, Idrus mengatakan Partai Golkar tak ingin ikut campur, biarkan diselesaikan secara internal PDIP.
Baca Juga : Idrus Marham Klaim Bahlil Sudah Dapat Dukungan 34 DPD I Jabat Ketum Golkar
“Kan kita tahu semua pak Jokowi itu kader PDIP, kita tidak boleh ikut urusan internal masing-masing, kita tidak boleh mencampuri,” demikian Idrus.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar