KUR Buka Peluang IRT Lebih Mandiri Secara Ekonomi
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Hadir lebih dekat menjangkau seluruh lapisan hingga ke pelosok desa atau pulau kecil membuat AgenBRILink jadi jalan ninja masyarakat lebih produktif dan mandiri dari sisi ekonomi.
AgenBRILink merupakan agen laku pandai dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) atau BRI yang hadir di penjuru daerah. Termasuk daerah 3T (Terepncil, Terluar, dan Tertinggal) serta desa pelosok yang jauh dari jangkauan kantor cabang perbankan.
BRI melalui AgenBRILink mendorong peningkatan inklusi masyarakat sebab menyediakan akses dan layanan keuangan formal bagi masyarakat.
Manfaat kehadiran AgenBRILink yang bisa dirasakan masyarakat salah satunya adalah dengan mudah bisa mendapatkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa harus datang jauh ke kantor cabang.
Salah satu masyarakat yang merasakan manfaat pembiayaan KUR melaui AgenBRILink adalah Nursia. Ibu Rumah Tangga (IRT) asal pulau kecil di pinggir kota Makassar. Tepatnya di Kelurahan Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.
Nursia mendapatkan pembiayaan KUR dari AgenBRILink di daerahnya pada 2019 silam. Ia mengambil pembiayaan senilai Rp10 juta untuk membuka toko beras di pulau tempat ia tinggal.
“Ambil kredit itu untuk buka toko beras di Pulau Lakkang. Saat itu, baru saya yang buka toko beras karena awalnya melihat warga harus jauh ke kota untuk beli beras,” jelas Nursia, ibu tiga anak itu kepada Sulselsatu.com, Minggu (10/3/2024).
Masyarakat di Pulau Lakkang untuk sampai ke pusat Kota Makassar harus menggunakan perahu kecil yang memakan waktu sekitar 5 menit. Biaya perahu penyeberangan yang harus dikeluarkan masyarakat sebesar Rp10 ribu untuk pulang pergi.
Lamanya waktu yang harus dibutuhkan ini untuk sampai di pusat kota menjadi tekad utama ibu Nursia memutuskan mengambil pembiayaan KUR.
“Sekalian untuk memudahkan masyarakat beli beras, tapi juga bisa membantu saya bisa berusaha sendiri meski hanya di rumah. Lebih produktif dibanding tidak melakukan apa-apa sehari-harinya,” jelasnya.
Setelah membuka usaha toko beras itu, Nursia bisa menghasilkan pendapatan hingga Rp10 juta per bulan. Mendapati usahanya terus berkembang, ia kembali melanjutkan mengambil pembiayaan dengan nominal lebih besar hingga Rp25 juta pada 2023 kemarin.
Pembiayaan yang bertambah ini semakin memperbesar skala usahanya. Tentu, omset yang didapatkan per bulannya pun meningkat. Saat ini, Nursia bisa mengantongi hingga angka Rp15 juta per bulan.
“Meski tidak besar, setidaknya bisa lebih mandiri lagi secara ekonomi, membantu suami juga,” ujarnya.
Jangkauan pasar Nursia tidak terbatas di Pulau Lakkang saja. Ia bahkan memiliki konsumen di pusat kota Makassar. Nursia menyiapkan layanan antar untuk konsumen yang membeli beras di toko miliknya.
Salah satu konsumennya adalah Wardah. Wardah adalah warga di Jalan Baju Gau, Kecamatan Tamalate Kota Makassar.
“Saya beli pasar di sana karena ada layanan antarnya. Memudahkan bagi saya sebagai ibu pekerja yang jarang ada waktunya ke pasar beli beras,” jelas Wardah.
Selain layanan yang mendukung konsumen, Wardah juga mengaku jika kualitas yang ditawarkan toko beras Nursia tidak diragukan.
BRI yang merupakan bank dengan portofolio UMKM terbesar di Indonesia mendapatkan alokasi KUR terbesar untuk 2024. Totalnya mencapai Rp165 triliun.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan, perseroan berkomitmen untuk dapat memenuhi target tersebut mengingat saat ini BRI sudah memiliki infrastruktur yang memadai serta sumber pertumbuhan baru melalui Ekosistem Ultra Mikro bersama Pegadaian dan PNM.
“Dalam 2 tahun, integrasi dari ekosistem ultra mikro tersebut berhasil memberikan akses pembiayaan, literasi keuangan dan pemberdayaan kepada lebih dari 37 juta nasabah peminjam dan 165 juta rekening tabungan mikro. Disamping itu, penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan masyarakat dan perekonomian grass root juga tercipta dari ekosistem ini, salah satunya terbukti dari peningkatan 1 juta debitur ultra mikro yang naik kelas ke segmen mikro,” kata Supari.
Pada 2023 lalu, BRI sendiri berhasil berhasil menyalurkan KUR senilai Rp163,3 triliun kepada 3,5 juta debitur. Mayoritas penyaluran KUR BRI disalurkan untuk sektor produksi dengan proporsi mencapai 57,38 persen.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News