SULSELSATU.com, MAKASSAR – KALLA melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla menyiapkan Rp40 miliar dana zakat perusahaan untuk program sesuai visi perusahaan.
Program tersebut seperti program Pengembangan Keislaman (Islamic Care), Mutu Pendidikan (Educare), Kesehatan & Lingkungan Hidup (Humanity & Environment), dan Pemberdayaan Masyarakat (Community Development).
Marketing, Strategy & Digitalization Director Zumadi SM Anwar mengungkapkan, tahun ini KALLA komitmen untuk berkontribusi lebih besar dalam green movement. Membawa features sustainability program dalam ruang lingkup pekerjaan hingga aktifitas-aktifitas sosial yang akan dijalankan oleh LAZ Hadji Kalla.
Baca Juga : Konsisten Jaga Kinerja K3, Bumi Karsa Borong 7 Penghargaan dari Pemprov Sulsel
“Kami ingin memperkuat lagi positioning KALLA sebagai green company melalui berbagai kegiatan ESG dan CSR yang senantiasa menjawab kebutuhan masyarakat saat ini dan dimasa depan,” ungkap saat press conference di Saoraja Ballroom Wisma Kalla, Senin (25/3/2024).
Mohammad Zuhair selaku Direktur Eksekutif Lembaga Amil Zakat Hadji KALLA mengungkapkan, untuk 2024 ini, Yayasan Hadji Kalla akan menyalurkan zakat yang akan disebarkan kepada masyarakat diseluruh wilayah cakupan bisnis KALLA.
“Yayasan Hadji KALLA melalui Lembaga Amil Zakat Hadji Kalla akan berusaha memaksimalkan distribusi dari zakat perusahaan KALLA tepat sasaran dan memberikan kontribusi nyata dalam kesejahteraan masyarakat dengan menciptakan dampak yang berkelanjutan,” tambahnya.
Baca Juga : Bumi Karsa Terapkan Metode Pengerjaan Ramah Lingkungan dalam Proyek Preservasi Jalan
Pada program Islamic Care, LAZ Hadji Kalla menggagas serangkaian program inovatif melalui Bidang Islamic Care berupa bantuan langsung, dan program keberlanjutan, jangka panjang serta membentuk kemandirian bagi mustahik.
Dengan konsep unik, pemberdayaan komunitas, dan integrasi teknologi, LAZ Hadji Kalla bertujuan untuk menciptakan dampak yang berkelanjutan dan memberikan sentuhan kebaikan pada kehidupan banyak orang.
Beberapa program Islamic Care, diantaranya, Tebar Iftar yang disalurkan ke 112 masjid, Idul Fitri Bahagia yang tersebar ke 6 provinsi dan 62 kabupaten/kota, Guru Ngaji Kompeten dengan total 160 orang guru ngaji.
Baca Juga : CSR KALLA Tumbuhkan Budaya Tangguh Bencana Lewat Pendidikan Bencana di Lingkup Sekolah
Kemudian ada Dai Desa Bangkit Sejahtera yang tersebar di 17 Desa Binaan Laz Hadji Kalla, 4 Provinsi dan 14 Kabupaten, Bimbingan Agama (BINA) Tuna Rungu untuk semua usia, Gema Soundsystem yang menyasar 90 masjid dan 30 pesantren, Pesantren Berdaya & Mandiri, serta Pemberdayaan Asnaf.
Program-program Islamic Care LAZ Hadji Kalla pada 2024 akan memberikan perhatian khusus pada aspek keagamaan. Pendekatan ini menciptakan keberlanjutan manfaat, peningkatan kapasitas dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk aktif terlibat dalam proses, membangun rasa kebersamaan dan tanggung jawab bersama.
Program ini seperti Guru Ngaji Kompeten. Program pelatihan dan pengingkatan kapasitas untuk guru ngaji menggambarkan fokus LAZ Hadji Kalla dalam membangun kualitas pendidikan agama.
Baca Juga : KALLA Raih Penghargaan Outstanding ESG & Green Movement di Bali
Dengan memberikan pendampingan kepada guru ngaji, program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan mereka, tetapi juga mendukung pengembangan pendidikan agama yang berkualitas.
Dilanjutkan dengan program Educare LAZ Hadji Kalla bertujuan untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan dengan bantuan dan pembinaan di bidang pendidikan.
Dari beasiswa hingga program parenting, LAZ Hadji Kalla berkomitmen untuk membentuk masyarakat yang berdaya melalui edukasi. LAZ Hadji Kalla berharap dapat memberikan sumbangan yang signifikan untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, berdaya, dan berkeadilan karena masa depan cerah dimulai dengan investasi pendidikan yang bijaksana dan berkelanjutan.
Baca Juga : Kalla Rescue Turun Langsung Evakuasi Korban Banjir Luwu
Sebagai bentuk ikhtiar mencerdaskan kehidupan bangsa, LAZ Hadji Kalla hadir memberikan program beasiswa Kalla, beasiswa Keluarga Kalla, bantuan pendidikan SIA Bone, Keluarga Tangguh, Akreditasi Mandiri, dan Kolaborasi Untuk Anak.
Sejumlah program itu menjangkau hingga 7 provinsi dalam program Educare dengan harapan bisa menjangkau hingga 1.905 orang penerima manfaat langsung, dan 1.600 siswa penerima manfaat tidak langsung.
Kemudian pada program Community Development, Yayasan Hadji Kalla melakukan inisiasi & implementasi program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas masyarakat sekaligus bertujuan untuk meningkatkan kualitas ekonomi,sosial dan lingkungan sekitar.
Program – program inovatif dalam pemberdayaan desa dan ekonomi rakyat menjadi instrument utama untuk menciptakan dampak positif di wilayah SulSel, SulBar, Sulteng dan Sultra.
Menyasar 2.000 penerima manfaat, program Community Development fokus untuk melakukan pembinaan dan pendampingan di 17 Desa yang tersebar di SulSel, SulBar, Sulteng, dan Sultra dalam program Desa Bangkit Sejahtera.
Tahun ini, Yayasan Hadji Kalla juga melanjutkan program Pemberdayaan Ekonomi-Alpukat yang telah dijalankan sejak tahun 2021 untuk peningkatan kualitas & kuantitas produksi Alpukat serta peningkatan pendapatan petani binaan di Desa Tonasa, Kecamatan Tombolo Pao, Gowa, SulSel.
Selain itu, pada program Humanity & Environtment menjalankan program-program inovatif yang menggabungkan kepedulian terhadap manusia dan lingkungan.
Program ini mencakup bidang kemanusiaan dengan program bantuan penanggulangan bencana, mitigasi bencana, bidang Kesehatan dengan program Komunitas Aktif jantung Sehat, dan Kesehatan Ibu dan Anak (SiAnak Sehat).
Untuk bidang lingkungan dengan program Kampung Hijau Energi (KHE), dan Aksi Hijau Tangguh Iklim.
Total penerima manfaat/mustahik pada program ini mencapai hingga 2.160 orang yang tersebar di 4 Provinsi, diantaranya Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan area bencana Nasional maupun Internasional.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar