SULSELSATU.com, MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar merilis penyaluran kredit UMKM di Sulsel hingga posisi Januari 2024 mencapai Rp59,96 triliun. Nominalnya naik 10,07 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada 2023 lalu, total kredit UMKM yang berhasil disalurkan mencapai Rp54,47 triliun. Total debitur mencapai 931.729 dengan angka NPL sebesar 3,29 persen.
Secara total, kredit UMKM telah disalurkan kepada 926.107 debitur dengan tingkat NPL terkendali pada level 4,78 persen.
Baca Juga : Diberdayakan BRI, UMKM Papua Global Spices Berhasil Eksis di Pasar Internasional
Kepala OJK Sulselbar Darwisman mengatakan, pertumbuhan kredit tertinggi terjadi di usaha mikro 29,72 persen yoy menjadi Rp33,08 triliun. Tumbuh 29,72 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp25,50 triliun.
“Namun terjadi sebaliknya pada kredit mikro. Tidak terjadi pertumbuhan tapi mengalami menurun -8,99 persen. Periode Januari 2023 kredit mikro sebesar Rp19,15 triliun, namun turun menjadi Rp17,43 triliun,” kata Darwisman.
Penurunan juga terjadi di kredit menengah. Total penyaluran hingga posisi Januari 2024 sebesar Rp9,44 triliun. Angka ini turun -3,80 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp9,81 triliun.
Baca Juga : Satu Tahun Terakhir, Satgas Pasti Berhasil Tutup 3.517 Pinjol Ilegal
Penyaluran kredit terbesar berada di Kota Makassar dengan total Rp80,60 triliun. Disusul Palopo sebesar Rp10,47 triliun, Parepare Rp8,04 triliun, Bulukumba sebesar Rp5,85 triliun, dan terakhir adalah Kabupaten Bone Rp5,12 triliun.
Sementara jika dilihat dari posisi NPL, Kabupaten Takalar menempati posisi teratas dengan NPL sebesar 8,17 persen. Diikuti Kota Makassar dengan catatan NPL 3,74 persen, Pinrang 3,62 persen, Wajo 3,15 persen, dan Kabupaten Maros sebesar 3,01 persen.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar