SULSELSATU.com, MAKASSAR – Perbankan Sulsel mencatat pertumbuhan total aset hingga 10 persen pada Februari 2024. Total asetnya mencapai Rp190,95 triliun.
Kinerja tersebut disampaikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar saat merilis stabilitas sektor jasa keuangan wilayah Sulampua tetap terjaga dan tumbuh berkelanjuta.
Total aset perbankan yang mencapai Rp190,95 triliun terdiri dari aset Bank Umum Rp187,30 triliun dan aset BPR sebesar Rp3,65 triliun.
Baca Juga : Penyaluran KPR di Sulsel Hingga September 2024 Mencapai Rp27,09 Triliun, Tumbuh 15,58 Persen
Kepala OJK Sulselbar Darwisman mengatakan, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 8,42 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp127,19 triliun.
“Adapun kredit yang disalurkan tumbuh tinggi sebesar 12,34 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp158,08 triliun,” jelas Darwisman dalam rilis yang diterima, Senin (8/4/2024).
Sementara itu, kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 124,29 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 3,08 persen.
Baca Juga : Perkuat Litersi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar Sudah Edukasi 186.585 Peserta Lewat 1.762 Kegiatan
Khusus untuk perbankan syariah, turut menunjukkan pertumbuhan yang positif pada posisi Februari 2024 (yoy). Hal ini tercermin dari aset perbankan syariah yang tumbuh sebesar 13,54 persen yoy menjadi Rp14,20 triliun.
Rinciannya, penghimpunan DPK yang tumbuh sangat tinggi 19,01 persen menjadi Rp10,25 triliun, dan penyaluran pembiayaan yang juga tumbuh double digit sebesar 14,97 persen yoy menjadi Rp12,14 triliun.
Dari sisi intermediasi, perbankan Syariah juga berada pada level cukup tinggi 118,47 persen dengan tingkat NPF pada level aman 2,55 persen.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar