Senyum Sehat Indonesia Sasar 1000 Santri dan Pengurus Ponpes Al Ikhlas Ujung Bone
SULSELSATU.com, BONE – Sebanyak 1.000 santri dan pengurus Pondok Pesantren Al Ikhlas Ujung Bone telah mendapatkan edukasi menjaga kesehatan gigi dan mulut serta pemeriksaan gigi gratis. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kampanye “Senyum Sehat Indonesia” yang terselenggara atas kerja sama PDGI Cabang Bone dan Pepsodent dengan dukungan penuh Kementerian Agama Kabupaten Bone.
Permasalahan gigi adalah isu kesehatan paling sering diderita sebagian besar penduduk dunia maupun Indonesia, dari seluruh lapisan usia. Salah satu kasus yang paling banyak ditemui adalah gigi berlubang atau karies. Tantangan ini juga dihadapi Kabupaten Bone, sebanyak 54,58% penduduknya memiliki karies, dimana mayoritas penderita adalah anak-anak .
Untuk itu, anak-anak menjadi fokus utama dari kampanye “Senyum Sehat Indonesia” agar mereka dapat memulai kebiasaan baik ini sejak dini, termasuk lewat program “Santri Berseri” terlaksana sejak awal tahun hingga kini telah menjangkau lebih dari 10.000 santri di berbagai wilayah Indonesia.
Prof Nasaruddin Umar selaku Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone yang juga merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta menjelaskan setelah beberapa waktu lalu diadakan di Masjid Istiqlal dengan melibatkan lebih dari 500 santri, kini 1.000 santri dan pengurus Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone juga ikut mendapatkan edukasi dan pemeriksaan gigi gratis.
Kolaborasi berkelanjutan ini kata dia, tentunya kita apresiasi bersama karena dampaknya sangat besar bagi para santri, terutama dengan masih adanya kendala bagi warga pesantren untuk rutin memeriksakan diri ke dokter gigi.
“Agar proses belajar mengajar dan beribadah di Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone tidak terganggu, tentunya kesehatan harus menjadi prioritas, termasuk gigi dan mulut. Untuk itu, saya sangat bersyukur atas kehadiran kampanye ‘Senyum Sehat Indonesia’ yang terselenggara atas dukungan Unilever Indonesia melalui brand Pepsodent ini, sebagai wujud tulusnya perhatian mereka atas kesehatan para santri binaan kami,” ungkap Prof Nasaruddin.
Menanggapi hal tersebut, Ketua PDGI Cabang Bone M Yusuf menyampaikan bahwa kesadaran merawat kesehatan gigi dan mulut di Kabupaten Bone masih terbilang rendah.
Tercatat bahwa dari 93,05% masyarakat yang menyikat gigi setiap hari, baru 8,41% menyikat gigi pada waktu yang tepat.
Selain itu, hanya 5% masyarakat Kabupaten Bone yang melakukan kunjungan ke dokter gigi selama setahun.
“Karena masyarakat Bone cenderung melakukan pengobatan sendiri jika sakit gigi, maka kunjungan kami juga bermaksud untuk mengedukasi para santri dan pengurus pondok pesantren agar tidak ragu memanfaatkan konsultasi dengan tenaga dokter gigi profesional di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, seperti di Puskesmas, tanpa perlu mengeluarkan biaya,” ungkap Yusuf.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News