SULSELSATU.com, MAKASSAR – Ketua PKS Sulawesi Selatan menyatakan siap tempur pada perhelatan politik di Makassar. Salah satu kesiapannya adalah ingin bertarung di Pilwalkot Makassar yang akan digelar pada bulan November mendatang.
“Insyaallah saya siap tempur,” ujar Amri dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/5/2024).
Dibawah kepemimpinannya, PKS berhasil meraih 6 kursi sementara periode sebelumnya hanya 5 kursi di DPRD Makassar.
Baca Juga : DPP PKS Adakan Gathering Kader Pilkada Se-Sulawesi, Apresiasi Perjuangan Tanpa Terkecuali
Dari sisi peringkat suara, PKS bersama Golkar ada di urutan terbanyak ke-2, di bawah NasDem yang meraih delapan kursi.
Capaian ini merupakan modal awal bagi PKS, partai yang baru saja merayakan miladnya yang ke 22 ini, untuk mengoperasikan kembali mesin politiknya pada Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar yang akan digelar pada tanggal 27 November 2024 mendatang.
Sebagai partai dengan jumlah kursi signifikan, PKS Kota Makassar terbilang leluasa untuk memilih siapa yang akan didukung sebagai kandidat Wali Kota Makassar. Termasuk majukan kader internalnya sendiri.
Baca Juga : PKS Resmi Usung Sudirman-Fatma Lawan Danny-Azhar di Pilgub Sulsel
Salah seorang tokoh PKS yang potensial bertarung di Pilwalkot Makassar adalah Muhammad Amri Arsyid. Pria kelahiran Makassar, 22 September 1973, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sulawesi Selatan. Alumni SMAN 2 Makassar ini diamanahkan memimpin PKS Sulsel untuk periode 2020-2025.
Sebagai kota penting di Wilayah Indonesia Timur dengan volume bisnis yang tinggi, Makassar tentu membutuhkan sosok Wali Kota yang ‘konek’ dengan sektor ekonomi-bisnis. Diperlukan sosok yang memahami hulu hingga hilir dunia usaha. Kemajuan di sektor ini, tentu akan menjadi pemicu kemajuan di sektor lainnya.
Saat ini, Amri Arsyid adalah Direktur Utama PT Amal Amanah Sejahtera, anak perusahaan Tiran Group milik Andi Amran Sulaiman. Jika ditelusuri, anggota Asosiasi Pertanian Indonesia Timur ini memiliki track record yang panjang di sektor bisnis. Hal ini merupakan modal besar bagi alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) ini jika diberi kesempatan mengelola Makassar, kota kelahirannya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar