Palopo Butuh Pemimpin Perempuan, Ketua IPMIL Sebut Putri Dakka
SULSELSATU.com, PALOPO – Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) Kota Palopo, Harbiyanto mendorong figur perempuan untuk maju sebagai calon wali Kota Palopo Pilkada Serentak 2024.
Harbiyanto mengatakan, Pilkada Palopo 2024 adalah panggung perempuan untuk membuktikan dirinya jauh lebih berkualitas dalam memimpin masyarakat.
“Sudah saatnya Palopo dipimpin perempuan. Kampung kita ini butuh sentuhan gender quality dalam urusan politik, ekonomi dan pemerintahan,” kata Harbiyanto kepada wartawan di Palopo, Jumat (3/5/2024).
Berkaca pada masa lalu, Palopo punya tokoh pejuang seorang perempuan yang gigih memperjuangkan kemerdekaan. Ia adalah Famajjah atau Opu Daeng Risadju.
Harbiyanto menyebut Opu Daeng Risadju merupakan bukti bahwa Palopo memberi ruang dan penghormatan yang sebesar-besarnya untuk perempuan.
“Itu buktinya bahwa Palopo ini punya sejarah kepemimpinan perempuan. Spirit Opu Daeng Risadju harus diterjemahkan dalam konteks hari ini yaitu, kepemimpinan politik,” jelas Abbi sapaan Harbiyanto.
Putri Dakka, Kenapa Tidak?
Palopo menurut Abbi, punya figur perempuan potensial untuk jadi pemimpin di masa depan. Satu di antaranya adalah Putri Dakka. Ia menyebut setiap orang apalagi perempuan, punya hak yang sama untuk memilih dan dipilih.
“Kalau Putri Dakka siap dan mau, kenapa tidak? Beliau orang baik serta dikenal luas masyarakat Palopo. Saya kira, setiap orang ada masanya. Dan seperti saya bilang tadi, ini masanya perempuan,” kata Abbi.
Di mata Abbi, Putri Dakka punya modal sosial yang cukup untuk maju Pilkada Palopo. Ia menyinggung Pileg 2024, yang mana Putri berhasil meraih 13.707 di Palopo sebagai caleg DPR RI Dapil Sulsel 3.
“Setahu saya, suaranya Putri jauh lebih banyak daripada Pak Judas di pileg kemarin. Itu buktinya bahwa perempuan atau ibu Putri Dakka ini lebih diterima warga Palopo, khususnya pemilih Partai Nasdem,” ungkap Abbi.
Abbi mendorong Putri Dakka untuk mempersiapkan diri jika memang berniat memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Palopo melalui pilkada ini.
“Putri Dakka kemarin sudah mau memperjuangkan kita ke DPR RI. Agenda kebaikan beliau jangan berhenti, figus seperti inilai yang dibutuhkan untuk kemajuan Palopo,” sebut Abbi.
Aktivis HMI Unhas itu berpendapat, dibutuhkan gender sensivity dalam melihat masa depan Kota Palopo. Perempuan menurut Abbi, punya kemampuan manajerial dan sensifitas sosial.
“Kalau ada yang menganggap perempuan tidak mampu urus pemerintahan, itu adalah pemikiran mundur. Jangan salah, ras terkuat dan paling berani di bumi adalah emmak-emmak,” tutup Abbi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News