Logo Sulselsatu

Fokus Pada Segmen UMKM dan Ultra Mikro, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Asrul
Asrul

Rabu, 29 Mei 2024 20:32

Kantor pusat BRI. Ist
Kantor pusat BRI. Ist

SULSELSATU.com, JAKARTA – PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mempertahankan posisi sebagai bank dengan portofolio pembiayaan segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terbesar Indonesia.

Pencapaian positif tersebut tercermin dari pencapaian pertumbuhan kredit perseroan dengan total kredit mencapai Rp1.308,65 triliun hingga Maret 2024, tumbuh dua digit mencapai 10,89% year-on-year. Dari jumlah tersebut, sebesar 83,25% diantaranya atau senilai Rp1.089,41 triliun, disalurkan untuk segmen UMKM termasuk segmen ultra mikro.

Pencapaian tersebut didukung penuh oleh jaringan cabang yang tersebar luas serta pemberdayaan yang dilakukan, memungkinkan BRI untuk mencetak Return on Equity (ROE) yang attraktif di industri keuangan RI. Hal tersebut diungkapkan oleh Analis Sucor Sekuritas, Edward Lowis, dalam riset terbaru yang diterbitkan.

Baca Juga : Kementerian BUMN Lapor Pendapatan Negara dari Dividen Capai 100% Sebesar 85,5 T, Target 90 T di 2025

BBRI secara konsisten menghasilkan margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) yang unggul mencapai rata-rata di atas 7% dalam 10 tahun, mencermati rata-rata industri yang hanya ada di kisaran 6% bahkan lebih rendah.

“Dengan demikian, kami memproyeksikan ROE akan dipertahankan di atas angka 20%, relatif sejalan dengan rata-rata bank-bank besar lainnya,” mengutip paparan Edward Lowis dalam risetnya, Senin (27/5/2024).

Portofolio Ultra Mikro BRI melalui Pegadaian dan PNM, juga on-trackd alam tren pertumbuhan. Di mana segmen kredit ultra mikro ini menyandang margin yang lebih tinggi, juga konsisten memberikan pertumbuhan yang kuat melebihi pertumbuhan kredit bank only.

Baca Juga : Dari Desa ke Kancah Nasional, BRI Berdayakan Kacang Nepo Menjadi Camilan Khas yang Diminati

“Total kontribusi aset anak perusahaan ini telah mencapai hampir 10% dari total pada Kuartal I-2024 (dibandingkan 6% pada 2020), sementara kontribusi laba bersih juga tumbuh menjadi 14% dari total (dibandingkan 10% pada 2022),” tulisnya.

Ia juga tak menampik di samping keunggulan Bank BRI terdapat sejumlah tantangan dalam mengelola kualitas aset. Dengan itu, Edward Lowis secara konservatif memproyeksikan bank hanya akan memberikan pertumbuhan pendapatan moderat di kisaran 5% dan 10% YoY pada tahun penuh 2024 dan proyeksi di 2025.

Sucor Sekuritas tegas menyatakan posisi dominan BBRI di segmen pinjaman mikro akan terus menghasilkan NIM dan tingkat pertumbuhan yang di atas rata-rata industri dalam jangka menengah, sampai dengan jangka panjang kedepannya.

Baca Juga : Keripik Kentang Albaeta, UMKM Yang Berkembang Pesat Karena Pemberdayaan BRI

“Selain itu, kami percaya bahwa cakupan kerugian pinjaman yang memadai dan posisi modal yang kuat akan memungkinkan bank untuk mengatasi tantangan dalam jangka pendek,” jelasnya.

Dengan demikian, Analis Sucor Sekuritas merekomendasikan Beli saham BBRI dengan target harga mencapai Rp6.400/saham, menyiratkan 2,8x PBV tahun penuh 2024.

Target tersebut didukung oleh asumsi tingkat pengembalian ekuitas (Return on Equity/ROE) berkelanjutan mencapai 23% dengan biaya ekuitas (Cost of Equity) sebesar 12%.

Baca Juga : Diberdayakan BRI, Petani Mangga Bondowoso Mampu Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup

Senada, riset dari Jayden Vantarakis Analis Macquarie yang juga menargetkan harga saham BBRI lebih tinggi, di angka Rp7.100/saham. Juga yang terbaru, Victoria Venny Analis MNC Sekuritas memberikan rekomendasi Beli saham Bank BRI dengan target Rp6.300/saham.

Adapun konsensus para analis yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 35 analis menghasilkan target harga saham BBRI di angka Rp6.175/saham dalam 12 bulan kedepan. Sebanyak 33 analis kompak merekomendasikan Beli untuk saham BBRI, dengan pandangan Bullish.

Sementara itu, pada kesempatan terpisah Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu R.K, menyampaikan bahwa fokus manajemen adalah memastikan Perusahaan dapat tumbuh dengan lebih baik dan lebih sehat dalam jangka panjang, meskipun itu memerlukan koreksi-koreksi kecil di perjalanan jangka pendek.

Baca Juga : Masyarakat Sulsel Semakin Melek Investasi, Jumlah SID Naik 29,62 Persen Posisi September 2024

“Bagi long-term shareholders, penyempurnaan dan perbaikan yang kami lakukan saat ini, seharusnya memberikan benefit lebih tinggi,” tambahnya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...