Logo Sulselsatu

OPINI: Tantangan Nakes di Daerah Terpencil, Urgensi Pemenuhan Kebutuhan Dasar untuk Pelayanan Kesehatan Optimal

Asrul
Asrul

Selasa, 04 Juni 2024 19:15

istimewa
istimewa

Penulis: Rayjendra Muhammad Asyraf Hargiyanto (Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga)

Beberapa waktu lalu, saya menemukan sebuah konten di TikTok dari akun @soylattays yang membuka mata saya tentang betapa menantangnya memberikan pelayanan kesehatan di Daerah Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK). Dalam konten tersebut, seorang tenaga kesehatan (nakes) berbagi kisah sulitnya mendapatkan air bersih saat menjalani internship di DTPK. Melalui kolom komentarnya, sang kreator seolah menyindir Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang kurang memperhatikan kebutuhan dasar para nakes dan tetap mendorong mereka untuk mengabdi di daerah tersebut.

Sebagai mahasiswa kedokteran dari Universitas Airlangga, hal ini sangat meresahkan saya. Saya memahami bahwa jumlah rasio dokter di Indonesia yang masih kurang dan distribusi dokter yang tidak merata merupakan alasan utama Kemenkes mendorong para nakes untuk mengabdi di DTPK. Namun, tanpa pemenuhan kebutuhan dasar yang memadai, bagaimana mungkin para nakes dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal?

Baca Juga : OPINI: Meneropong Dinding Pembuluh Koroner dengan Pencitraan Intra Koroner

Masalah ini bukan hanya soal air bersih. Di banyak DTPK, listrik yang tidak stabil, akses internet yang terbatas, serta peralatan medis dan obat-obatan yang sering kali tidak memadai juga menjadi tantangan sehari-hari. Kondisi ini jelas tidak mendukung para nakes untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, apalagi menjaga kesehatan mereka sendiri. Padahal, kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan akses komunikasi adalah hal esensial yang seharusnya dipenuhi untuk menunjang kinerja para nakes.

Pemerintah perlu menyadari bahwa menyediakan kebutuhan dasar ini bukan hanya untuk kesejahteraan nakes, tetapi juga demi kesehatan masyarakat di DTPK. Tenaga kesehatan yang sehat dan nyaman dalam bekerja akan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan efektif. Sebaliknya, jika kebutuhan dasar mereka diabaikan, bukan tidak mungkin motivasi dan kualitas pelayanan akan menurun.

Lebih lanjut, perhatian pada kebutuhan dasar ini juga dapat meningkatkan minat para lulusan kedokteran untuk mengabdi di DTPK. Banyak mahasiswa kedokteran yang memiliki semangat tinggi untuk mengabdi, tetapi kekhawatiran akan kondisi kerja yang tidak mendukung sering kali menjadi penghalang.

Baca Juga : OPINI: Permenaker RI Nomor 18 Tahun 2022 Malapetaka Bagi Pengusaha

Dengan memastikan bahwa kebutuhan dasar mereka terpenuhi, Kemenkes dapat menarik lebih banyak tenaga kesehatan berkualitas untuk mengabdi di daerah-daerah yang membutuhkan.

Kesimpulannya, penting bagi Kemenkes untuk tidak hanya fokus pada pemerataan tenaga kesehatan, tetapi juga pada pemenuhan kebutuhan dasar mereka. Dengan begitu, upaya pemerataan layanan kesehatan di Indonesia dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.

Tenaga kesehatan yang diperlengkapi dengan baik tidak hanya akan bekerja lebih baik, tetapi juga akan lebih termotivasi untuk melayani masyarakat di daerah-daerah yang paling membutuhkan.

Baca Juga : Kota Makassar Raih Penghargaan TOSS TBC dari Kemenkes RI

Sebagai calon dokter, saya berharap Kemenkes dapat segera mengambil langkah nyata untuk memperbaiki kondisi ini. Hanya dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia benar-benar merata dan berkualitas.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...