SULSELSATU.com, MAKASSAR – Corporate Social Responsibility KALLA mengusung program Pendidikan Tangguh Bencana dengan menggandeng tim PMI juga Kalla Rescue selama proses pelaksanaannya.
Sasaran dari program tersebut yakni Sekolah Islam Athirah Kajaolalido dan Bukit Baruga, dimana melibatkan seluruh warga sekolah mulai dari siswa/wi, guru, hingga staf sekolah.
Pendidikan Tangguh Bencana telah berlangsung sejak awal Mei dan berakhir di Juli 2024.
Baca Juga : Tingkatkan Daya Saing Tenaga Kerja Lokal, PT Vale dan Alkhairaat Peletakan Batu Pertama Welding Academy
Sebelum program berlangsung, CSR KALLA bersama Kalla Rescue yang merupakan tim tanggap bencana KALLA melakukan survey terhadap lingkungan Sekolah Islam Athirah.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan mengukur sejauh mana pemahaman hingga kesiapan warga Sekolah Islam Athirah dalam upaya mitigasi bencana.
“Program Pendidikan Tangguh Bencana dilaksanakan dengan tujuan untuk membangun budaya siaga dan aman bencana serta untuk membangun ketahanan dalam menghadapi bencana. Lingkup sekolah sebagai sasaran awal dari implementasi program sebab sekolah yang berbasis siaga kebencanaan dapat menjadi sarana yang efektif dalam memberikan tular-informasi, pengetahuan, dan keterampilan kepada masyarakat, tentang penanggulangan bencana,” imbuh Rafiquah Djamil selaku Corporate Social Responsibility Department Head KALLA.
Baca Juga : Bupati Husniah Resmikan BRI Peduli Ini Sekolahku SDI Sorobaya di Kabupaten Gowa
Selama penyelenggaraan program, seluruh peserta dibekali berbagai materi. Di antaranya pengenalan 3 Pilar Satuan Pendidikan Aman Bencana, Manajemen Bencana, Manajemen Risiko dan Partisipatif, Sistem Peringatan Dini, Peta Bahaya, dan masih banyak materi lainnya.
Selain beragam materi, juga melibatkan pelatih yang ahli ataupun profesional di bidangnya, ada dari Dinas Pendidikan Sulsel, PMI Kota Makassar, BPBD Kota Makassar, Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar, BMKG Wilayah IV Kota Makassar, Dinas Pemadam Kebakaran, Basarnas Kota Makassar, hingga Dinas Kesehatan Kota Makassar.
“Pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang dilaksanakan di Sekolah Athirah Islam merupakan sekolah pertama yang melaksanakan pelatihan tersebut secara mandiri di wilayah Sulsel, sesuai 3 pilar modul pelatihan SPAB,” jelas Rafiquah Djamil.
Baca Juga : Ayo Mengaji Jadi Program Pemkab Gowa Tingkatkan Kecerdasan dan Karakter Siswa
Rafiquah menjelaskan, ke depannya, Sekolah Islam Athirah diharapkan dapat menjadi salah satu sekolah percontohan di wilayah Sulsel yang mengaplikasikan 3 pilar SPAB.
Selain itu, bagi peserta didik yang mengikuti pelatihan ini dapat menjadi educator (leader) siaga bencana di sekolah dan di lingkungan rumah tempat tinggalnya.
Di setiap pertemuan, seluruh peserta menjalani proses pembelajaran hingga pelatihan dengan begitu antusias, sehingga menjadi dorongan dan alasan kuat bagi CSR KALLA mengusung program tersebut.
Baca Juga : Dukung Pendidikan Indonesia, YBM PLN Beri Bantuan Alat Sekolah kepada Siswa Kurang Mampu
Akhir pertemuan nantinya, akan dilaksanakan simulasi bencana sebagai implementasi dari pembelajaran serta pelatihan yang diperoleh seluruh peserta selama program berlangsung.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar