Logo Sulselsatu

Pemkab Gowa Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan Tanam 1.000 Pohon di Lahan Kritis

Sri Wahyu Diastuti
Sri Wahyu Diastuti

Rabu, 05 Juni 2024 15:58

Wakil Bupati Gowa Abdul Rauf Malaganni saat menanam pohon. Foto: Istimewa.
Wakil Bupati Gowa Abdul Rauf Malaganni saat menanam pohon. Foto: Istimewa.

SULSELSATU.com, GOWA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dirangkaian dengan Pencanangan Sulsel Menanam. Pemkab Gowa menanam 1.000 pohon pada lahan kritis di Kawasan Hutan Dusun Bontojai, Desa Borisallo, Kecamatan Parangloe, Rabu (5/6/2024).

Wakil Bupati Gowa Abdul Rauf Malaganni mengatakan, sesuai dengan tema untuk hari lingkungan hidup tahun 2024 difokuskan pada kegiatan pemulihan lahan, pengendalian desertifikasi, dan ketahanan terhadap kekeringan.

“Pemulihan lingkungan merupakan kunci dalam membalikkan arus degradasi lahan sekaligus meningkatkan mata pencaharian, mengurangi kemiskinan, dan membangun ketahanan terhadap cuaca ekstrim. Pemulihan juga meningkatkan penyimpanan karbon dan memperlambat proses ataupun dampak akibat perubahan iklim,” katanya saat membacakan Sambutan Seragam Menteri Lingkungan Hidup RI Sitti Nurbaya.

Baca Juga : Bupati Gowa dan Istri Fashion Show di Hari Jadi Sulsel Ke-355 Tahun

Lanjutnya, pemulihan dari degradasi lahan sangat penting. Lahan bisa menjadi ruang hidup manusia, menyediakan makanan, pakaian, dan tempat perlindungan.

“Lahan mendukung perekonomian kehidupan dan mata pencaharian. Untuk itu perlu ditingkatkan ambisi dan investasi dalam upaya pemulihan lingkungan serta memberikan momen terobosan besar bagi perbaikan lahan sebagai upaya untuk mengantisipasi kekeringan,” ujarnya.

Selain itu, pemulihan berkaitan langsung dengan upaya penyelesaian krisis iklim, olehnya itu dibutuhkan inovasi dan prinsip keadilan.

Baca Juga : Adnan Minta Pengurus YJI Gowa Rutin Lakukan Edukasi Kesehatan Jantung ke Masyarakat

“Melalui investasi dalam pemulihan lahan dan ketahanan terhadap kekeringan kita tidak hanya mengantisipasi masalah degradasi lingkungan tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam mitigasi perubahan iklim,” kata Karaeng Kio sapaan akrab Wabup Gowa ini.

Tak hanya itu, restorasi lahan juga diperlukan, karena selain menghasilkan manfaat ekosistem yang signifikan juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan keberlanjutan sosial, kesejahteraan masyarakat.

“Namun pendekatan ini juga harus didasarkan pada prinsip keadilan, memastikan bahwa manfaat dirasakan oleh semua pihak, termasuk komunitas lokal dan masyarakat adat,” tuturnya.

Baca Juga : Pemkab Gowa Hadirkan Rumah Dilan Dorong Pendidikan dan Keterampilan Perempuan, Ada di 18 Kecamatan

Lanjutnya, dari tahun ke tahun capaian pengurangan emisi Indonesia terus meningkat. Tahun 2014 dan 2015 tidak ada pengurangan emisi, yang terjadi justru penambahan emisi. Dalam catatan sejak 2010 hingga 2015 dan 2019 terjadi pengurangan emisi yang cukup fluktuatif.

“Pada kurun waktu 2020-2022 terjadi pengurangan emisi yang signifikan dan menjadi relatif stabil yaitu diatas 40 persen,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Indonesia telah menerbitkan Perpres 98/2021 Tentang Nilai Ekonomi Karbon yang mengatur pelaksanaan aksi mitigasi dan aksi adaptasi perubahan iklim yang dilakukan melalui penyelenggaraan NEK untuk mencapai target NDC dan pengendalian emisi untuk pembangunan nasional.

Baca Juga : Mentan RI Andi Amran Sulaiman Serahkan Bantuan Total Rp65,4 Miliar ke Pemkab Gowa

“Penyelenggaraan NEK dilakukan pada sektor dan subsektor dengan pelaksana oleh kementerian garing lembaga, pemerintah daerah, pelaku usaha dan masyarakat melalui empat mekanisme yaitu perdagangan karbon dengan opset dan perdagangan emisi pembayaran berbasis kinerja, pungutan atas karbon dan atau mekanisme lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa, Azhari Azis mengatakan penanaman pohon ini melibatkan seluruh ASN Lingkup Pemerintah Kabupaten Gowa dimana pihaknya menyediakan 1.000 bibit pohon yang terdiri dari 3 jenis bibit pohon yaitu, bibit pohon mahoni sebanyak 900 pohon, eboni 50 pohon dan bitti 50 pohon.

“Kegiatan ini sebagai upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan guna meningkatkan daya dukung produktifitas dan perannannya dalam menjaga sistem penyangga kehidupan serta pelestarian lingkungan hidup,” jelasnya.

Baca Juga : Mentan RI Serahkan Berbagai Bantuan Alat Pertanian Saat Kunker di Kabupaten Gowa

Penanaman serentak ini turut dihadiri Pj Sekda Gowa, Abdul Karim Dania, jajaran Forkopimda Kabupaten Gowa, Dinas Kehutanan Provinsi Sulsel, serta para pimpinan SKPD dan Camat Lingkup Pemkab Gowa.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...