SULSELSATU.com, MAKASSAR – Politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) Busrah Abdullah kembali melirik Pemilihan Wali Kota Makassar pada November mendatang.
Diketahui, mantan legislator DPRD Makassar itu pernah bertarung di Pilwali pada tahun 2013 lalu berpasangan dengan Irman Yasin Limpo, namun kalah dari pasangan Moh Ramdhan Pomanto-Syamsu Rizal.
Kali ini Busrah Abdullah mengincar dukungan 6 partai, diantaranya PAN, PKB, PDIP, PKS, Hanura dan Perindo.
Baca Juga : Unggulkan Timnas Garuda, Ini Prediksi Skor Amri Arsyid Bahrain vs Indonesia
“Sesungguhnya saya mengamati selama dua periode konstalasi politik di Makassar dan jalan jalannya pemerintahan dalam hal ini yang dipimpin oleh Pak Danny. Akan tetapi, dalam perjalanan dua periode, saya memantau perjalanan di Kota Makassar, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki,” kata Busrah kepada wartawan di Kantor DPD PAN Makassar, Rabu (5/6/2024).
Busrah mengaku hal utama yang menjadi programnya bila diberi amanah memimpin Makassar adalah memberantas mafia tanah yang dianggap meresahkan masyarakat.
“Pertama, karena jargon saya adalah Makassar Lebih Baik dan Bersih Kota Makassar. Yang tumbuh sekarang ini adalah mafia-mafia tanah di Makassar. Dan itu ketika saya diberi amanah memimpin Kota Makassar, maka tidak ada toleransi bagian mafia tanah, siapa pun dia,” jelasnya.
Baca Juga : Janji Pasangan AMAN agar Warga Makassar Tidak Terdampak Krisis Air Tiap Tahun
Busrah pun optimis bisa mendapatkan dukungan sejumlah partai yang akan menjadi kendaraannya maju Pilwali Makassar.
“Insyaallah PKB memberikan rekomendasi dan tidak akan buat malu-malu program juga sudah tersusun dengan rapi,” katanya.
“Kita tidak punya hak intervensi bahwa ada calon lain yang direkomendasikan itu kewenangan partai, namun jika saya diberikan rekomendasi Alhamdulillah dan tentu berterimakasih kepada DPC PKB Makassar,” sambungnya.
Baca Juga : Ini Alasan Paslon AMAN Kenakan Kaos Hatake Kakashi Saat Pengambilan Nomor Urut
Untuk diketahui, saat ini Busrah telah mengembalikan formulir di tiga partai yakni PAN, PKB dan PDIP. Berikutnya adalah PKS, Hanura lalu Perindo.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar