Logo Sulselsatu

Petani Rempah di Danau Toba Naik Kelas Berkat KUR BRI

Asrul
Asrul

Selasa, 11 Juni 2024 10:39

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com, DANAU TOBA – Tanah Air terkenal kaya akan rempah-rempah nusantara. Salah satunya rempah Andaliman atau bernama latin zanthoxylum acanthopodium yang merupakan rempah khas Danau Toba, Sumatera Utara. Rempah yang memiliki rasa pedas, getir, panas, mentol, dan aroma harum seperti bau jeruk ini dapat diolah menjadi bumbu masak serta dapat pula dibuat keripik, bandrek, dan berbagai makanan-minuman lainnya.

Marandus Sirait, salah satu pelaku usaha rempah Andaliman di Desa Sionggang Utara, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba, Sumatera Utara menjadi yang pertama kali membudidayakan Andaliman di Lumban Julu. Inisiatifnya tersebut menginspirasi masyarakat sekitarnya turut serta membuat usaha yang sama.

Sirait memulai usaha andaliman pada 2017 dengan nama UMKM CV Andaliman Mangintir dengan membudidayakan dan menjual rempah Andaliman, baik yang masih segar maupun dalam kemasan, serta produk-produk turunannya ke dalam dan luar negeri.

Baca Juga : Jaga Kualitas Aset Tetap Sehat, Ini Strategi Manajemen Risiko BRI di Tengah Dinamika Ekonomi Global

Usaha Andaliman Sirait memiliki modal awal sebesar Rp50 juta. Modal tersebut dipakai untuk membeli bibit, alat-alat produksi, menyewa lahan untuk menanam, dan kebutuhan lainnya. Andaliman sendiri, kata Sirait, membutuhkan waktu 1 tahun untuk tumbuh. Masa panennya dimulai di bulan Maret hingga Juni. Selepas bulan tersebut, produksi Andaliman akan terus berkurang.

“Saat stok Andaliman sedang normal, eceran Andaliman memiliki harga paling murah Rp15.000 per kilogram. Namun, ketika stok sedang sedikit, harga Andaliman bisa mencapai Rp250.000 sampai Rp300.000 per kilogram,” ujarnya. Ia pun dapat meraup omzetnya sekitar Rp20 juta tiap bulannya.

Berkat keunikan dan kekhasan rempah tersebut, UMKM-nya juga pernah mengikuti pameran makanan di luar negeri, yakni di Swiss, Spanyol, dan Polandia. Kendati usahanya berjalan mulus, namun pada 2020 ketika pandemi Covid-19 ia menemui sebuah tantangan.

Baca Juga : Pemerataan Ekonomi Nasional, Holding Ultra Mikro BRI Jangkau Jutaan Pelaku Usaha dan Nasabah Tabungan

“Saat pandemi Covid 19, tidak ada pasar sama sekali sementara tanaman kami lagi panen raya, jadinya banyak Andaliman yang mati. Itulah masa anjloknya Andaliman dan kelompok tani Andaliman,” terangnya.

Peristiwa tersebut yang menjadi titik awal kerja sama antara usahanya dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Ketika masa sulit, BRI hadir membantu memberi modal usaha dan kebutuhan untuk produksi seperti: angkong, alat pelindung diri (APD), serta bibit andaliman.

Demi mengangkat kembali citra Andaliman yang terbenam saat masa pandemi, BRI pun mengajak kerja sama pengusaha andaliman untuk ikut dalam program Beli Kreatif Danau Toba 2021. Selepas itu, BRI juga terus mengajak pengusaha andaliman untuk membuka stan jualan di ragam acara mereka di berbagai daerah agar produk andaliman semakin meluas namanya.

Baca Juga : Peringati Hari Raya Waisak 12 Mei 2025, BRI Peduli Salurkan Bantuan Sembako Bagi Ribuan Umat Buddha

BRI sangat membantu masyarakat. Karena usaha tanpa ada modal, ya repot juga apalagi di masa krisis seperti dahulu. Kami sangat tertolong banyak dalam usaha UMKM ini. Prosesnya juga tidak ribet,” sebutnya.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bahwa BRI bersama pemerintah memiliki komitmen untuk mendorong para nasabah KUR naik kelas. Ia mengungkapkan mayoritas KUR BRI disalurkan kepada sektor produksi, dengan proporsi mencapai 55,95%.

“Secara umum, strategi bisnis mikro BRI di tahun 2024 akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi,” kata Supari.

Baca Juga : Kualitas Layanan Semakin Meningkat, BRI Raih Digital Channel Terbaik Versi BSEM 2025

BRI optimistis dapat memenuhi penyaluran KUR untuk tahun ini senilai Rp165 triliun pada bulan September 2024. hal tersebut dapat tercapai dengan adanya percepatan graduasi atau upaya untuk membuat nasabah eksisting naik kelas. Di sisi lain, penyaluran KUR juga didorong dengan perluasan jangkauan penerima baru.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Ekonomi14 Mei 2025 22:14
Masyarakat Sulsel Melek Investasi, Total SID Pasar Modal Naik 19,55 Persen
Hingga Maret 2025, jumlah Single Investor Identification (SID) di Sulsel yang tumbuh sebesar 19,55 persen year-on-year (yoy)....
Berita Utama14 Mei 2025 21:52
Peringati HUT ke-74 PERSAJA, Kejari Jeneponto Tekankan Nilai Integritas dan Refleksi Tanggung Jawab Jaksa
SULSELSATU.com, JENEPONTO– Kejaksaan Negeri (Kejari) Jeneponto bersama seluruh jajarannya melaksanakan Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-...
Berita Utama14 Mei 2025 20:50
Munafri Dorong Revisi Perda Amil Zakat Harap Pengelolaan Lebih Efektif
SULSELSATU.com MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin mendukung penuh adanya revisi Peraturan Daerah (Perda) terkait Zakat. Hal itu di...
Video14 Mei 2025 19:11
VIDEO: Modus Licik, Ibu-Ibu Curi Gelang Emas Ratusan Juta di Bogor
SULSELSATU.com – Seorang ibu-ibu terekam CCTV mencuri gelang emas 24 k seharta ratusan juta rupiah. Video pencurian tersebut viral di media sosi...