SULSELSATU.com, MAKASSAR – Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel Sebanyak 12.280 kasus tuberkulosis (TB) atau TBC ditemukan pada periode Januari sampai Mei 2024.
Seperti diungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sulsel Muhammad Yusri Yunus saat memaparkan analisis situasi TBC di Sulsel.
Hal ini disampaikam Yusri Yunus dalam kegiatan diseminasi Lapor TBC pada komunitas di 26 Kota dan Kabupaten di Hotel Continent Centrepoint Makassar, Senin (10/6/2024).
Baca Juga : Dua Penelitian di Makassar Temukan Air Galon Polikarbonat Aman Dikonsumsi
“Suspek Sulsel di angka 34,2 persen dari target. Kalau periode Januari sampai Mei 2024, sudah ditemukan 12.280 kasus TBC di Sulsel,” katanya.
Dia mengatakan, penanganan berupa pengobatan dan saat ini terus melakukan skrining dalam mencegah penyebarluasan kasus.
Sementara Ketua Yayasan Kareba Baji Sulsel, Chandra Mustamin mengatakan, sebanyak 672 aduan dari masyarakat diterima melalui dashboard Lapor TBC sejak Oktober 2022 sampai Februari 2024.
Baca Juga : Srikandi PLN Movement Peduli Kesehatan Ibu dan Anak Desa Beteleme
Dominasi aduan yaitu konseling bagi pasien TBC sebanyak 68 persen. Disusul keluhan enabler 13 persen, stigma dan diskriminasi 11 persen serta akses layanan 8 persen.
“Dari sebaran aduan, tercatat ada 20 pengaduan dari Sulawesi Selatan,” kata saat
Dia menjelaskan, Lapor TBC merupakan kanal aduan berbasis aplikasi dan website. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan dan mensosialisasikan penggunaan aplikasi dan website Lapor TBC.
Baca Juga : Cegah Stunting dan Gizi Buruk, AHM Kolaborasi dengan Duta Remaja Sehat
“Stigma dan diskriminasi pasien Tuberkulosis (TB) atau TBC kebanyakan terjadi di masyarakat, komunitas dan sekolah sebesar 38 persen. Disusul 34 persen di tempat kerja, keluarga 15 persen, stigma diri sendiri hingga fasilitas kesehatan,” ungkapnya.
Kegiatan juga menghadirkan narasumber Kasri Riswadi dari program dan MEL Coordinator SR Yamali TB. Dia mengisi materi tentang penggunaan aplikasi dan mengunggah informasi melalui dashboard LaporTBC.
“Kolaborasi penting dilakukan dalam kegiatan ini diharapkan dapat membantu dalam penemuan kasus TBC,” ujarnya.
Baca Juga : Adnan Minta Pengurus YJI Gowa Rutin Lakukan Edukasi Kesehatan Jantung ke Masyarakat
Peserta yang mengikuti kegiatan merupakan kader TB di puskesmas, petugas TB di sejumlah rumah sakit dan Forum Multi Sektor Eliminasi TBC Kota Makassar. Kegiatan ini berhasil menciptakan ruang diskusi yang produktif dan berpotensi untuk meningkatkan kesadaran serta aksi dalam penanggulangan TBC di Kota Makassar.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar