Masyarakat Apresiasi Komitmen Keberlanjutan PT Vale

Masyarakat Apresiasi Komitmen Keberlanjutan PT Vale

SULSELSATU.com – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menanam pohon pada area rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas 200 hektar (ha) di Bali.

PT Vale melakukan penanaman pohon pada dua desa yaitu di kawasan Bukit Teletubbies, Desa Tanglad dan Desa Sekartaji di Nusa Penida, Bali.

Beberapa pohon yang ditanam eperti kayu-kayuan diantaranya Beringin, Pulai, Gmelina, Flamboyant, dan Santen. Selain itu ada juga tanaman hasil hutan bukan kayu (HHBK) seperti Kemiri, Jambu Mete, dan Manga.

Total bibit yang disiapkan dalam acara ini sebanyak 1050 bibit. Dengan harapan pohon yang ditanam dapat mengembalikan fungsi DAS sebagai pengatur tata air dan menghasilkan komoditas tertentu non kayu demi keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem hutan.

Vice President Director PT Vale Adriansyah Chaniago mengatakan, sejumlah kegiatan telah dilaksanakan Perseroan sebagai rangkaian Hari Lingkungan Hidup yang dimulai sejak 5 Juni lalu.

Kegiatan ini sejalan dengan nilai-nilai PT Vale yang beroperasi dengan mengutamakan keseimbangan People, Profit dan Planet (3P).

Untuk itu komitmen ini terus dijalankan tidak saja menjalankan program keberlanjutan di area operasional PT Vale di Blok Sorowako, Bahodopi dan Pomalaa. Tapi juga, di luar area konsesi agar kampanye terkait menjaga lingkungan dapat juga digaungkan di Seluruh Indonesia.

Adriansyah Chaniago menjelaskan, total 29,975 hektar lahan di lima provinsi yang dilakukan rehabilitasi DAS, diantaranya adalah di kawasan Sulawesi Selatan sebanyak 17 kabupaten, Sulawesi Tengah sebanyak dua kabupaten, Sulawesi Tenggara di enam kabupaten, Jawa Barat di tiga kabupaten, dan Bali di dua kabupaten.

Dari jumlah tersebut terdapat 10,435 hektar lahan yang sudah ditanami dan tersisa 19.540 hektar dalam proses penanaman.

“Penanaman dan rehabilitasi DAS pagi di kawasan Nusa Penida, merupakan komitmen dan tanggung jawab kami. Nantinya akan ada 200 hektar lahan di kawasan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung dan 300 ha lahan di Buleleng,” ujarnya.

Kepala Desa Tanglad I Kadek Widyartha menyampaika, apresiasi atas komitmen penanaman pohon yang dilakukan PT Vale karena memang sangat dibutuhkan didesanya.

“Terima kasih PT Vale, semoga upaya ini bisa membantu menghijaukan lahan di desa kami,” ungkapnya.

Hal serupa disampaikan warga Desa Tanglad, Widyartha yang sangat antusias dilaksanakannya penanaman pohon.

“Dengan adanya rehabilitasi DAS ini, masyarakat sangat antusias sekali karena di daerah kami ini adalah daerah pegunungan. Jadinya serba kekurangan, terutama kekurangan air,” ucapnya.

Kegiatan yang dilakukan PT vale Indonesia Tbk tersebut juga bisa berdampak signifikan untuk masyarakat Nusa Penida, khususnya Desa Tanglad.

Kesejahteraan masyarakat menurut Widyartha, bisa semakin lebih baik kedepannya. Setidaknya dalam tiga tahun kedepan hingga berbagai tanaman yang ditanam oleh PT Vale bisa subur dan mulai menghasilkan berbagai komoditas.

“Kegiatan ini jika berhasil, sudah tentu kami bisa menikmati bersama. Kesejahteraan masyarakat bisa meningkat. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa berhasil. Apalagi untuk penanaman pohon ini, PT Vale Indonesia Tbk sudah berkomitmen dalam tiga tahun kedepan untuk penanaman dan pemeliharaan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara itu, Head of Environment and Permit PT Vale Zainuddin bersyukur karena bisa mendapatkan kesempatan berkontribusi dalam rehabilitasi DAS untuk lahan yang ada di kawasan Bali, khususnya Nusa Penida.

Apa yang dilakukan kali ini juga bisa berdampak signifikan untuk pariwisata yang ada di Nusa Penida. “Bali ini menjadi salah satu objek wisata di Indonesia. Terkait rehabilitasi DAS dan permasalahan lingkungan, bisa menjadi kampanye yang bagus untuk wisatawan. Mereka tahu kedepannya Bali dalam mengelola lingkungan,” ujarnya.

PT Vale Indonesia Tbk juga memberdayakan masyarakat lokal untuk rehabilitasi DAS kali ini agar masyarkaat lokal juga ikut merasakan dampak yang terjadi kedepannya.

“Kami mengupayakan rehabilitasi lahan ini dengan memaksimalkan tenaga kerja lokal. Kami juga melibatkan masyarakat desa setempat untuk melakukan penanaman pohon. Termasuk pemuda karang taruna dan kelompok tani di kawasan ini,” terangnya.

Zainuddin juga menjelaskan, tantangan tersendiri menanam pohon di kawasan Nusa Penida. Lapisan tanah tipis, sumber air yang kurang, dan kontur yang cukup keras menjadi tantangan yang harus dihadapi kedepannya.

“Tapi kerjasama ini bisa menjadi kesempatan yang baik untuk menunjukkan kolaborasi yang berjalan efektif. Kedepannya juga akan menghasilkan yang lebih baik juga,” paparnya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga