SULSELSATU.com, MAKASSAR – Rektor Universitas Negeri Makassar Prof. Karta Jayadi, menyebut pentingnya persepsi politik yang dibutuhkan oleh generasi muda saat ini dinilai sebagai pertimbangan dalam menetukan sikap sebagai impelementasi pelibatan generasi muda dalam tahapan penyelenggaraan PEMILU 2024.
Hal tersebut ia ungkapkan saat didapuk menjadi narasumber pada Talkshow Pergelaran Pasca Pemilu 2024 yang mengusung tema “Wujudkan Kedewasaan Berdemokrasi Pasca Pemiku Bagi Generasi Muda” di Trans Studio Mall Makassar, Senin (1/7/2024). ”Anak Muda tentunya memiliki peran penting dalam penyelengaraan PEMILU 2024, yang merupakan hal pokok dalam sikap berdemokrasi seperti adanya kesadaran dan pengetahuan terhadap tahapan PEMILU,”ungkap Prof Karta Jayadi.
Selain itu ia mengatakan perlunya menumbuhkan kesadaran dan kematangan berdemokrasi bagi masyarakat, sehingga bisa menghasilkan kualitas demokrasi.
Baca Juga : Upacara Peringatan Dies Natalis UNM ke-63, Prof Karta Jayadi Siap Bawa UNM Menuju Era Keemasan
“saya tidak ingin menggunakan kata kedewasaan, yang kita harus bangun adalah kesadaran dan kematangan pemilu dalam berdokrasi, hari yang kita lakukan dalam rangka kesadaran setelah itu ada kematangan. Berapa orang gulput itulah kesadaran berapa orang yang paham siapa yang dipilih maka itu kematangan,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa proses demokrasi di Indonesia sangat terbuka, sehingga yang ini demokrasi hanya mengukur hal yang sifatnya kuantitas tidak mengukur kuantitas.
“Kita di indonesia ini terlalu cepat terbuka untuk proses demokrasi yang sangat terbuka, ‘one man one vote’ pada proses ini pada posisi-posisi tertantu semua diukur dari kuantitas tidak dengan kualitas,” jelasnya.
Baca Juga : UNM Gelar FGD Forum Rektor, Bahas Isu Strategis Pendidikan
Lebih lanjut Prof. Karta Jayadi mengatakan permasalahan dan terjadi disetiap pesta demokrasi akan terus ada dan kualitas demokrasi di indonesia akan stagnan jika tidak ada upaya penyadaran dan kematangan dalam berdemokrasi tidak ditumbuhkan dalam masyarakat.
“Kemarin di Pilres dan Pileg gonjang-ganjng akan terus ada dan kualitas akan tetap sama sepanjang penyadaran akan demokrasi tidak kuat,” Tambahnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar