Ratusan Atlet Panjat Tebing Ramaikan National Climbing Competition 2 Mapala UMI Makassar

Ratusan Atlet Panjat Tebing Ramaikan National Climbing Competition 2 Mapala UMI Makassar

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Ratusan atlet panjat tebing dari 15 provinsi di Indonesia turut meramaikan National Climbing Competition (NCC) 2024 yang digelar Mapala UMI Makassar.

Kegiatan digelar di Universitas Muslim Indonesia (UMI) ini dibuka Rektor UMI Prof Sufirman Rahman pada Senin (1/7/2024)

Ketua Umum Mapala UMI, Richard M Nur Pombo menyampaikan, tujuan dilaksanakannya kegiatan yang kedua kalinya digelar ini dalam rangka Milad UMI ke-70 tahun.

“Ini yang kedua kalinya. Kami membuat hadiah yang sama sebesar milad UMI yakni Rp77 Juta,” tuturnya.

Richard mengatakan selain peserta luar Sulsel, juga terdapat 18 kabupaten se-Sulsel, dengan total 188 atlet yang ikut.

“Kami berharap ini akan menjadi agenda tahunan minimal 2 tahun sekali. Kami berharap pimpinan UMI mensupport kami,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UMI Sufirman Rahman menyatakan, dalam lima tahun terakhir, Mapala UMI mengalami kevakuman.

“Kevakuman terjadi karena ada sebuah dinamika. Namun demikian tentu ada hikmah dibalik kevakuman dengan pembekuan di balik lima tahun itu. Yang bisa kita ambil disitu. Lima tahun ini adalah waktu yang cukup lama untuk berintrospeksi diri,” ungkap Prof Sufirman.

“Alhamdulillah, sinkronisasi yang lahir dari rangkaian pertemuan itu ada secercah harapan bahwa harmoni dalam kehidupan kita akan terjadi. Pada hari ini membuktikan bahwa Mapala UMI kali ini adalah mapala yang sudah berada pada suatu era yang baru. Kita harus bisa sinkronisasikan,” lanjutnya.

Kegiatan ini, kata dia menunjukkan eksistensi Mapala UMI yang akan tampil dengan era baru.

“Mapala yang betul-betul menghilang kan kesan keras, memelihara permusuhan. Tetapi Mapala yang lebih mengedepankan kedamaian, persaudaraan, penyelesaian dengan cara-cara yang islamiah. Jika ada perbedaan, maka perbedaan itu kita musyawarah kan. Itu akan lahir hikmah dibalik perbedaannya,” jelasnya.

“Kalau ada anggota kita terlibat pergesekan, maka kita selesaikan dengan cara yang baik. Mengawal UMI sampai pada titik darah penghabisan. Kalau ada yang coba ganggu UMI, maka Mapala berada di garda terdepan,” tandas Prof Sufirman.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga