Pekan Ketiga YES-P Program, Penerima Forbes 30 Under 30 Berbagi Inspirasi

Pekan Ketiga YES-P Program, Penerima Forbes 30 Under 30 Berbagi Inspirasi

SULSELSATU.com – YES-P Program memasuki pekan ketiga, diikuti peserta dari Indonesia, Nigeria, dan Amerika Serikat. Peserta YES-P program aktif mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh tim dan para mentor, termasuk kampanye di media sosial.

Kelas YES-P berlangsung setiap Sabtu melalui Zoom, kegiatan tersebut dirancang untuk mempersiapkan anak muda menjadi agen perubahan, dengan fokus pada isu lingkungan dan keberlanjutan (sustainability).

Minggu ini, YES-P menghadirkan dua pembicara dari Bangladesh, Tanzeel Rashid dan Shomy Hasan Chowdhury. Shomy, masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30, berbagi pengalaman suksesnya sebagai pemimpin muda dan aktivis lingkungan.

Tanzeel memaparkan materi tentang peran generasi muda dalam menangani krisis iklim, menekankan keadilan sosial, kesetaraan gender, dan pemberdayaan anak muda.

“Untuk memahami penanganan krisis iklim, ada tiga komponen penting yang perlu ditinjau terlebih dahulu yakni keadilan sosial, kesetaraan gender, dan pemberdayaan anak muda seperti ini yang kita lakukan sekarang. Kita harus menyadari bahwa krisis iklim berdampak besar ke masyarakat kalangan bawah. Selain itu, dalam komposisi gender, perempuan menempati posisi rentan dalam krisis ini karena Ketika bencana alam terjadi, perempuan kesulitan untuk melakukan sanitasi pribadi,” terang Tanzeel.

“Adapun hal yang bisa dilakukan untuk menjadi andil dalam mengurangi dampak dari krisis iklim ada lima yaitu 1) meningkatkan kualitas pendidikan 2) membuat pelatihan berbasis wawasan lingkungan di masyarakat 3) melibatkan lebih banyak pihak 4) meluaskan akses informasi terkait kondisi iklim 5) menciptakan relasi antar negara,” pesan Tanzeel kepada para peserta.

Di sesi berikutnya, sang perempuan muda yang masuk daftar Forbes 30 Under 30, Shomy membagikan pengalaman suksesnya sebagai pemimpin muda sekaligus aktivis lingkungan.

Pada sesinya, Shomy memutarkan video yang berisi kisah perjalanannya memulai proyek pertamanya. Dalam video tersebut, Shomy menampilkan dirinya menjalankan sebuah proyek yang bergerak di bidang peningkatan kesadaran sanitasi di masyarakat. Dari sanalah, ia memulai perjalanannya hingga berhasil mendirikan Awareness 360, sebuah lembaga non-profit yang berfokus membantu Global Goal dari PBB.

“Pentingnya mengetahui visi hidup adalah poin penting untuk menjadi seorang pemimpin. Dari sana, kitab isa memupuk passion (ketertarikan) kita terhadap sebuah isu. Setelah mengidentifikasi kedua hal tersebut, kita akan terjun langsung ke masyarakat untuk melihat masalah tersebut secara lebih komprehensif. Cobalah melakukan inovasi atau proyeksi dari sana, kemudian lihatlah hasilnya. Setelah itu, lakukan evaluasi dan lakukan dengan skala yang lebih besar lagi,” ungkap Shomy.

Peserta yang menghadiri acara tersebut antusias mengikuti kelas hingga akhir, ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan. Sesi ditutup dengan foto bersama.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Baca Juga