SULSELSATU.com, MAKASSAR – Belakangan ini sejumlah lembaga survei merilis hasil temuan survei tentang perilaku pemilih di Pilwali Makassar. Seluruhnya, mengunggulkan nama Ketua DPD II Golkar Makassar Munafri Arifuddin.
Empat lembaga survei tersebut diantaranya, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Appi mengungguli kandidat lain dengan 35,5%, Archy Strategy 21,39%, sementara Smart Power Institut yang dilakukan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) unggul 36,5%, terkahir Scrip Survei Indonesia (SSI) Appi menang telak diangka 35,60%.
Menanggapi hal itu, pengamat politik Ras MD menilai jika hasil sejumlah lembaga survei termasuk SMRC bukanlah hal yang mengejutkan.
Baca Juga : Silaturahmi Penuh Makna, Munafri Gali Nasihat Kepemimpinan dari JK
Pasalnya, positioning Appi dalam Pilwali Makassar kali ini tampil sangat berbeda dari Pilwali sebelumnya.
Menurut Ras, personal branding Appi menjadi magnet kuat dalam transisi pemerintahan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto. Artinya, lanjut Ras, publik lebih menaruh harapan besar terhadap sosok Appi dibanding figur lain.
“Saya juga ingin menyampaikan, jauh hari sebelum aneka lembaga survei merilis hasil temuannya tentang Pilwali Makassar, saya sudah menyampaikan di banyak media jika Appi rasa petahana dalam Pilwali Makassar kali ini. Ternyata pernyataan saya tersebut ekuivalen dengan sejumlah hasil survei saat ini. Capaian elektabilitas Appi cerminan elektoral petahana,” ujar Ras, Kamis (4/7/2024).
Baca Juga : Temui Bahlil Lahadalia, Munafri Arifuddin Janji Kembalikan Kejayaan Golkar di Sulsel
Menurutnya, tingginya elektabilitas Appi saat ini karena dipengaruhi oleh tiga faktor. Pertama, popularitas Appi paling tinggi diantara figur yang ada, baik sosok wajah lama maupun wajah baru.
Faktor Kedua, akseptabilitas Appi terus mengalami kenaikan. Kesukaan publik mulai meningkat lantaran Appi selalu hadir ditiap momentum yang ada.
“Publik selalu mengingat sosok Appi. Tak heran jika aspek top of mind Appi tinggi,” tambahnya.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Sidak Mess Pemkot di Jakarta, Temukan Fasilitas Tak Layak Pakai
Faktor Ketiga, Appi konsisten menjaga positioningnya sebagai antitesa Danny Pomanto.
“Walaupun hubungan personal Appi dan DP (Danny Pomanto) baik-baik saja, namun persepsi publik tentang kedua tokoh ini berbeda dari sudut pandang politik. Sehingga publik yang tak puas dan tak percaya dengan pemerintahan DP, secara otomotis memilih Appi,” terang Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia itu.
Ras menyampaikan, tiga faktor inilah yang membuat mengapa sosok Appi unggul di banyak survei.
Baca Juga : Pemerintahan Appi–Aliyah Perkuat Kinerja Lewat Tim Ahli Berisi Tokoh Nasional dan Akademisi
“Kekuatan elektoralnya jauh melampaui rivalnya. Namun kesemuanya Appi tak perlu jumawa dengan kondisi yang ada saat ini, politik ini dinamis. Turbulensi politik mesti tetap diantisipasi. Karena kemenangan disurvei belum tentu berakhir manis di KPU,” kunci Ras.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar