SULSELSATU.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mencatat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi sebesar Rp4,4 triliun pada semester pertama 2024 (1H24). Capaiannya naik sebesar 5,8 persen year on year (yoy).
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, kinerja positif CIMB Niaga pada semester pertama 2024 didorong oleh pertumbuhan aset produktif, pengelolaan efisiensi operasional, serta pencadangan yang baik.
Lani Darmawan menjelaskan, CIMB Niaga terus menjaga kualitas aset secara efektif dengan mempertahankan rasio gross non-performing loan (NPL) sebesar 2,1 persen, di bawah rata-rata industri.
Baca Juga : Kredit Produktif Dominasi Total Penyaluran di Sulsel, Pemilikan Rumah Tinggal Tumbuh Tertinggi
Kinerja ini menegaskan komitmen CIMB Niaga terhadap strategi lima pilar yang dijalankan untuk pertumbuhan laba berkelanjutan. Yaituberfokus pada perluasan basis nasabah, penguatan portofolio CASA, pengelolaan kualitas aset, dan peningkatan digital engagement.
“Kami optimis bisa meraih hasil yang baik di sisa 2024, sejalan dengan strategi jangka panjang yang telah kami tetapkan. Komitmen untuk memberikan kinerja keuangan yang baik sejalan dengan upaya berkelanjutan kami dalam menyediakan solusi keuangan yang inovatif dan mudah diakses, mendukung aspirasi keuangan para stakeholders kami, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi,” kata Lani dalam rilis yang diterima Sulselsatu.com, Selasa (30/7/2024).
CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CA) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 22,7 persen dan 85,7 persen.
Baca Juga : Kualitas Aset Semakin Baik, Intip Strategi BRI Turunkan Rasio Kredit Bermasalah
Total aset konsolidasian adalah sebesar Rp346,7 triliun per 30 Juni 2024, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
Total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp249,8 triliun, dikontribusikan dari pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 7,4 persen menjadi Rp162,9 triliun.
Hal ini merupakan hasil upaya bank untuk membina hubungan nasabah yang lebih erat dan meningkatkan pengalaman nasabah secara keseluruhan melalui layanan digital, yang berkontribusi terhadap rasio CASA menjadi sebesar 65,2 persen.
Baca Juga : Perkuat Fundamental Kinerja, BRI Cetak Laba Rp45,36 Triliun
Jumlah kredit/pembiayaan naik 5,9 persen menjadi Rp217,1 triliun, terutama berasal dari pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang naik 10,0 persen dan Perbankan Konsumer yang tumbuh 5,8 persen dibanding tahun sebelumnya.
Kenaikan tertinggi di kredit/pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang meningkat sebesar 13,1 persen.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar