SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kantor OJK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) menilai Sektor Jasa Keuangan di wilayah Sulawesi Selatan hingga Juni 2024 terus tumbuh positif secara berkelanjutan dan stabil.
Total aset perbankan di Sulawesi Selatan posisi Juni 2024 tumbuh 7,60 persen dibanding tahun sebelumnya (yoy) dengan nominal mencapai Rp195,79 triliun.our
Selanjutnya, untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7,84 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp131,52 triliun. Pertumbuhan yang positif juga terjadi di penyaluran kredit yang disalurkan. Kredit tumbuh sebesar 9,01 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp161,20 triliun.
Baca Juga : Penyaluran KPR di Sulsel Hingga September 2024 Mencapai Rp27,09 Triliun, Tumbuh 15,58 Persen
Kepala OJK Provinsi Sulselbar Darwisman mengatakan, pertumbuhan kredit ini tetap baik karena dibarengi tingkat risiko kredit perbankan di Sulsel masih tetap terjaga. Tercermin pada rasio Non Performing Loan (NPL) sebesar 3,04 persen dan berada di bawah ambang batas (threshold) sebesar 5 persen.
“Berdasarkan kegiatan, NPL Bank umum dan BPR masing-masing sebesar 3,04 persen dan 3,21 persen. Adapun indikator fungsi intermediasi (Loan to Deposit Ratio – LDR) mencapai 124,93 persen. Artiny, masih banyak perputaran uang yang berada di masyarakat, uang-uang itu masuk masuk bank,” jelas Darwisman.
Darwisman menjelaskan, berdasarkan outlook OJK 2024, target pertumbuhan kredit diproyeksikan berada dalam rentang 9 sampai 11 persen. Sementara, DPK diproyeksikan tumbuh sebesar 6 sampai 8 persen.
Baca Juga : Perkuat Litersi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar Sudah Edukasi 186.585 Peserta Lewat 1.762 Kegiatan
Dilihat dari kegiatan usaha, OJK mencatat jika perbankan secara keseluruhan masih didominasi oleh bank konvensional dibanding syariah. Share aset bank konvensional mencapai 92,30 persen dengan nilai Rp180,70 trliun, DPK sebesar 91,68 persen dengan nominal Rp12,57 triliun.
“Kemudian share kredit untuk bank konvensional mencapai 92,02 persen dengan nominal Rp161,20 triliun,” ujar Darwisman.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar