Pabrik Pengolahan Rumput Laut di Luwu Timur Berhasil Juara Pertama di SSIC 2024

Pabrik Pengolahan Rumput Laut di Luwu Timur Berhasil Juara Pertama di SSIC 2024

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kantor Bank Indonesia Sulsel terus mengakselerasi peran investasi Sulsel dalam mendorong perekonomian.

Salah satu langkah yang dilakukan melalui Forum Percepatan Investasi, Perdagangan, Perindustrian, dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan (PINISI SULTAN) menyelenggarakan South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) 2024 keempat.P

Dengan mengusung tema Akselerasi Ekonomi Sulawesi Selatan Melalui Sinergi Investasi, Perdagangan, dan Pariwisata, Serta Implementasi Green and Blue Economy, SSIC berlangsung di Four Point by Sheraton Makassar pada Rabu (14/8/2024).

Tahun ini, SSIC berhasil menjaring 15 susulan proyek investasi dari 15 Kabupaten/Kota di Sulsel.

SSIC merupakan wadah yang disediakan Forum PINISI SULTAN untuk menjaring proyek investasi potensial yang ada di 24 Kabupaten/Kota di Sulsel yang dapat dipasarkan ke berbagai investor baik dalam negeri maupun luar negeri untuk menarik dana investasi masuk ke wilayah Sulsel.

15 proyek yang masuk dilakukan berbagai tahapan seleksi. Tahap I, verifikasi lapangan, dan tahapan II, sehingga diambil 6 Investment Project Ready to Offer (IPRO) terbaik untuk dipresentasikan pada final South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) 2024.

Keenam Investment Project Ready to Offer (IPRO) tersebut, pertama Pembangunan Parepare Mall and Apartment (P’Mart) dari Kota Parepare, kedua adalah Pengembangan Industri Pengolahan Jagung Pakan Ternak dari Kabupaten Bone.

IPRO ketiga berasal dari kbaupaten Barru yaitu Pengembangan Cold Storage Produk Perikanan, selanjutnya keempat adalah Pembangunan Taman Wisata Alam Nanggala III dari Kota Palopo. Kelima adalah Optimalisasi Pemanfaatan Sentra IKM Barambing dari Kabupaten Luwu, dan keenam adalah Pembangunan Pabrik Pengolahan Rumput Laut Terpadu dari Kabupaten Luwu Timur.

kepala BI Sulsel Rizki Ernadi Wimanda mengatakan, invesitasi memiliki peran penting dalam menggerakkan ekonomi daerah. Oleh karena itu pengembangan investasi di Sulsel perlu diakselerasi dengan memanfaatkan potensi ekonomi daerah yang ada di tiap Kabupaten/Kota.

“Terlebih lagi dengan kondisi perkembangan ekonomi Sulsel yang cenderung mengalami perlambatan dalam 12 tahun terakhir,” jelas Rizki.

Total nilai investasi yang diusulkan oleh Kabupaten/Kota yang menjadi finalis SSIC 2024 mencapai Rp610,6 Milyar.

Hasil dari penjurian yang dilakukan oleh Tim Juri profesional tersebut keluar tiga pemenang South Sulawesi investment Challenge (SSIC) 2024. Pertama adalah Kabupaten Luwu Timur sebagai juara 1, Kabupaten Bone Juara 2, Kota Parepare Juara 3.

Pada triwulan II 2024, perekonomian Sulsel tumbuh kuat sebesar 4,98 persen (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I 2024 yang tercatat sebesar 4,82 persen (yoy). Hal tersebut salah satunya didorong oleh realisasi investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Sulsel yang tumbuh sebesar 3,18 persen (yoy) pada triwulan II 2024.

Namun demikian, data menunjukkan bahwa peran investasi Sulsel dalam menopang perekonomian masih perlu dioptimalkan. Hal ini terlihat dari kontribusi investasi terhadap laju pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan II 2024 yaitu 1,15 persen (yoy), melambat dibandingkan Triwulan II 2023 yang tercatat sebesar 2,03 persen (yoy).

Hal ini tentunya menjadi tantangan Sulsel ke depan untuk meningkatkan peran investasi yang diharapkan juga memberikan multiplier effect terhadap sektor ekonomi lainnya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga