Logo Sulselsatu

Dewas Asosiasi Bank Sampah Sebut Danny Gagal Atasi Persoalan Sampah di Makassar

Redaksi
Redaksi

Jumat, 04 Oktober 2024 12:27

Mobil angkutan sampah. (Foto/Ist)
Mobil angkutan sampah. (Foto/Ist)

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Moh Ramdhan Danny Pomanto dinilai gagal dalam mengelola sampah selama dua periode dirinya menjabat Walikota Makassar. Mulai dari janji membangun TPA Bintang 5 yang tidak pernah teralisasi, hingga pesimis warga terhadap proyek Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).

Dewan Pengawas Asosiasi Bank Sampah Indonesia, Saharuddin Ridwan mengatakan, konsep yang ditawarkan walikota yang kini mencalonkan diri di Pilgub Sulsel 2024 itu memang bagus, namun tidak untuk pelaksanaannya.

Misalnya, konsep membangun sebuah TPA Bintang 5 sebagai solusi untuk mengatasi masalah sampah. Menurutnya, itu keliru karena TPA adalah pemrosesan akhir, sementara awalannya harus dimulai dari penanganan sampah pada sumbernya.

Baca Juga : Satukan Keluarga, Nurchalis Aziz Targetkan Kembali Menang untuk Danny-Azhar

“Untuk menciptakan TPA Bintang 5, seharusnya memang proses pengurangan dan penanganan dari sumber sudah dilakukan. Artinya, secara konsep bagus, namun realisasinya kan tidak terlaksana, karena itu tadi sumbernya yang belum sepenuhnya bisa ditangani,” ujarnya dalam keterangannya ke media, Jumat (4/10/2024).

Sahar menjelaskan, pengelolaan sampah pada sumbernya, sebenarnya telah diatur dalam UU Nomor 18 Tahun 2018. Dimana yang dimaksud sumbernya adalah sampah rumah tangga, kantor, hotel, dan sebagainya.

Sedangkan yang dimaksud dengan TPA adalah tempat pemrosesan akhir daripada sampah-sampah tersebut.

Baca Juga : Andalan Hati Dianggap Mampu Dongkrak Perekonomian Sulsel

“Sampah itu adalah masalah di hotel, masalah di rumah tangga, di kantor, di hotel, dan sebagainya, yang kemudian dibawa ke TPA. Ini yang kemudian tidak dilakukan dengan baik Pemkot Makassar sebagaimana seharusnya,” jelasnya.

“Jadi kalau mau diselesaikan di ujungnya memang susah, karena bertambah terus jumlah penduduk. Nah kalau tidak ada penanganan dari sumber, hanya terus-terusan diangkut lalu ditumpukkan di suatu tempat, itu nanti terimbas kepada penganggaraan karena mengelola sampah di TPA butuh biaya besar,” sambungnya.

Sahar menambahkan, bicara tentang pengelolaan sampah, punya dua cara sebagaimana seharusnya. Pertama adalah pengurangan, lalu kedua yaitu penanganan.

Baca Juga : Elektabilitas Andalan Hati Melonjak, Andi Sudirman Ajak Tim Tetap Bekerja Maksimal

Pengurangan dimaksud, adalah cara yang dimulai dari pembatasan, daur ulang, hingga guna ulang. Sementara penanganan dimaksud, yaitu cara yang meliputi pewadahan, pemilahan, pengangkutan, pengolahan, dan terakhir pemrosesan akhir.

“Jadi yang terbuang di TPA adalah sisa-sisa sampah yang memang betul-betul tidak ada lagi nilainya dan volumenya juga tidak lagi banyak. Inilah seharusnya dilakukan Pemkot Makassar, tidak dengan membuat konsep besar yang akhirnya gagal terealisasikan,” tukasnya.

Dikatakan Sahar, pernah ada upaya pengelolaan seperti dijelaskannya telah dijalankan Pemkot Makassar. Pihak kecamatan bahkan kelurahan bahkan dilibatkan untuk bertanggung jawab terhadap kebersihan di wilayahnya.

Baca Juga : Mandek Pasca Prof NA, Warga Harapkan Danny-Azhar Lanjutkan Perbaikan Jalan ke Seko

Namun, lagi-lagi itu ibarat bunga yang layu sebelum mekar. Sebab, disebutkan Sahar, ditenggarai karena Pemkot tidak pernah bisa memenuhi lima aspek penting untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang benar.

“Lima aspek itu apa, yaitu regulasi, kelembagaan, pembiayaan, pemberdayaan dan teknologi. Itu saja, kalau pemerintah mau berhasil mengelola sampah. Karena saya pernah bilang, jangan sampai konsep besar hanya jadi jualan politik,” tukasnya.

Kekinian, konsep TPA Bintang 5 sudah ditinggalkan pemerintah. Termasuk oleh Pemkot Makassar di era Danny Pomanto yang tidak pernah bisa merealisasikannya.

Baca Juga : Elektabilitas Andalan Hati Makin Jauh Tinggalkan DIA

Pria berdarah Gorontalo itu kini beralih ke konsep Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang akibat TPA Bintang 5 gagal, kembali diragukan warga.

Menurut Sahar, konsep Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) ini sebagaimana yang diatur dalam Perpres Nomor 35 Tahun 2018 tentang percepatan pembangunan instalasi pengolah sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan (PLTSa).

Adapun keraguan warga dianggap wajar, sebab ada contoh kegagalan yang diperlihatkan ketika Danny Pomanto ingin membangun TPA Bintang 5.

“TPA Bintang 5 sudah dilupakan. Beralih ke PSEL.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Video22 Oktober 2024 23:30
VIDEO: Jokowi Santap Sate Kambing Bersama Ibu Iriana
SULSELSATU.com – Mantan Presiden Joko Widodo mengunggah momen makan berdua bersama Iriana Jokowi. Dalam video tampak mantan Presiden Jokowi Maka...
Hukum22 Oktober 2024 22:00
Kakanwil Kemenkumham Ajak Peserta Ujian SKD CPNS Tetap Tenang dan Percaya Diri
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan, Taufiqurrakhman memantau pelaksanaan Seleksi Kompet...
Politik22 Oktober 2024 21:30
Satukan Keluarga, Nurchalis Aziz Targetkan Kembali Menang untuk Danny-Azhar
SULSELSATU.com, LUWU TIMUR – Setelah menyisir Luwu, Palopo, Luwu Utara, Calon Wakil Gubernur Sulsel, Azhar Arsyad melanjutkan kampanye dialogisn...
Video22 Oktober 2024 21:30
VIDEO: Prabowo Lantik Raffi Ahmad Sebagai Utusan Khusus Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni
SULSELSATU.com – Presiden Prabowo Subianto melantik Raffi Ahmad menjadi utusan khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni. Pelantikan...