Tokoh Pemuda Kabupaten Wajo Serukan Pilkada Damai dan Politik Santun Tanpa Politik Uang

Tokoh Pemuda Kabupaten Wajo Serukan Pilkada Damai dan Politik Santun Tanpa Politik Uang

SULSELSATU.com, WAJO – Tokoh pemuda Kabupaten Wajo, Muhammad Fadillah Ruslan, menyuarakan pentingnya menjaga kedamaian, mengedepankan politik santun, dan menolak politik uang selama proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak berlangsung.

Muhammad Fadillah Ruslan mengatakan, sebagai generasi muda yang merupakan agen perubahan, dirinya merasa bertanggung jawab untuk mempelopori gerakan Pilkada yang damai, santun, dan bebas dari politik uang.

“Kami mengajak seluruh kelompok, tim sukses, organisasi masyarakat, partai politik, dan khususnya seluruh masyarakat Kabupaten Wajo agar tetap menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yang beradab dan sesuai dengan kearifan lokal kita,” kata Fadillah

Lebih lanjut, Muhammad Fadillah Ruslan menekankan beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan oleh seluruh elemen masyarakat, terutama kaum muda.

“Pertama dan yang paling utama, mari kita bersama-sama menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat selama pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Tahun 2024. Keamanan dan kedamaian adalah kunci utama bagi terselenggaranya Pilkada yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Tokoh pemuda Wajo ini juga mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk berperan aktif dalam mencegah penyebaran berita hoax dan ujaran kebencian.

“Di era digital ini, kita sebagai generasi milenial dan Gen Z harus menjadi garda terdepan dalam memerangi hoax dan ujaran kebencian. Mari kita gunakan media sosial dengan bijak dan cerdas. Stop penyebaran informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Sebagai warga Wajo yang berbudaya, kita harus mengedepankan etika dalam bermedia sosial dan berkomunikasi,” tegasnya.

Muhammad Fadillah Ruslan juga menyoroti pentingnya menjaga integritas proses pemilihan dengan menolak segala bentuk politik uang.

“Politik uang dalam bentuk apapun harus kita tolak dengan tegas. Praktik ini bukan hanya menciderai proses demokrasi, tetapi juga merendahkan martabat kita sebagai pemilih. Mari kita buktikan bahwa suara dan pilihan politik generasi muda Wajo tidak bisa dibeli. Kita harus memilih berdasarkan visi, misi, dan kapabilitas calon, bukan berdasarkan iming-iming materi,” pesannya dengan tegas.

Tak kalah pentingnya, tokoh pemuda Kabupaten Wajo ini mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah persatuan.

“Janganlah kita menjadi alat provokasi yang dapat mengadu domba dan merusak persatuan kita. Perbedaan pilihan politik adalah hal yang wajar dalam demokrasi, namun jangan sampai mengorbankan persaudaraan dan kerukunan yang telah lama kita bangun bersama,” katanya.

“Ingatlah filosofi ‘Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge’ yang menjadi pegangan hidup kita. Mari kita tunjukkan bahwa pemuda Wajo bisa menjadi teladan dalam berdemokrasi,” tutupnya mengingatkan.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga