Krisis Air Tiap Kemarau, PDAM Makassar Beri Solusi Terbaik Bagi Masyarakat Daerah Utara Kota
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Menanggapi aduan warga dan pelanggan yang merasakan minimnya pasokan air bersih setiap musim kemarau tiba, Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar memberikan solusi bagi masyarakat.
Aduan timbul akibat debit di sumber air baku Bendung Leko Pancing sebagai pemasok utama untuk Instalasi Pengolahan Air (IPA) 2 Panaikang & IPA 3 Antang terus mengalami penurunan. Bahkan, aliran sungainya mengering.
IPA 2 dan 3 merupakan instalasi yang memproduksi dan mendistribusikan air ke Utara dan Timur kota. Ada 8 kecamatan yang disuplai yakni Tallo, Ujung Tanah, Bontoala, Wajo, Makassar, Manggala, Tamalanrea, dan Biringkanaya.
Berkaca pada pengalaman musim kemarau yang telah dilalui, PDAM Makassar melakukan kajian dan merencanakan pemasangan jalur pipa baru yang menghubungkan antara pipa dari Jalan Sultan Alauddin Pa’baeng-baeng ke Jalan Bawakaraeng.
Beni Iskandar selaku Direktur Utama PDAM Makassar menjelaskan, solusi pengambilan air dari selatan kota ini merupakan solusi jangka pendek untuk menutupi defisit air di musim kemarau.
“Kita sudah melakukan kajian dan telah merencanakan koneksi pipa di Jalur Distribusi Utama (JDU) Alauddin sampai Bawakaraeng dan insya allah tahun depan sudah mulai dikerjakan dan diusahakan selesai juga di tahun 2025 mendatang,” ungkap Beni.
Beni melanjutkan, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pihak terkait mengenai jalur yang akan dilewati dari pemasangan tersebut, dimana jalurnya ada disepanjang sisi kanal antara Alauddin sampai Bawakaraeng.
“Semoga izinnya bisa segera turun supaya kami bisa melaksanakan pekerjaan secepatnya dan seefektif mungkin agar persoalan pelanggan diutara kota dapat segera teratasi,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Teknik PDAM Makassar Asdar Ali mengungkapkan, pengerjaan koneksi yang akan dilakukan untuk saat ini merupakan solusi terbaik dan tercepat. Jika tetap mengandalkan Bendung Leko Pancing Maros, maka disetiap kemarau pasti akan terulang lagi.
“Intinya kami tetap mencari solusi terbaik agar masalah ini dapat diselesaikan karena sumber airnya nanti dari Bendungan Bili-Bili Gowa yang walau musim kemarau kuantitas air masih dapat terjaga,” terangnya.
Sesuai dengan yang diberitakan sebelumnya bahwa kemarau tahun ini daerah yang paling terdampak ada di 2 kecamatan yakni Tallo dan Ujung Tanah, hal ini juga sudah disampaikan oleh BPBD Kota Makassar bahwa kecamatan tersebut masuk dalam daerah siaga darurat yang kondisi suplai air bersihya sangat minim.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News