Delapan Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih Berdarah Bugis-Makassar

Delapan Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih Berdarah Bugis-Makassar

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sejumlah tokoh berdarah Bugis-Makassar resmi ditunjuk sebagai bagian dari Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran.

Setidaknya terdapat delapan tokoh asal Sulsel yang ditunjuk sebagai menteri dan wakil menteri.

Mereka yakni, Andi Amran Sulaiman. Pria kelahiran 27 April 1968 di Bone, Sulawesi Selatan itu kembali ditunjuk sebagai Menteri Pertanian. Sebelum menjadi menteri, ia adalah pemimpin Tiran Group, sebuah perusahaan konglomerat yang bermarkas di Makassar ini sebagian besar beroperasi di Indonesia Timur.

Kemudian ada nama Nazaruddin Umar. Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta itu ditunjuk Prabowo sebagai Menteri Agama. Nazaruddin lahir 23 Juni 1959 (umur 65) di
Ujung, Dua Boccoe, Bone, Sulawesi Selatan.

Selanjutnya Supratman Andi Agtas yang ditugaskan sebagai Menteri Hukum. Pria kelahiran 28 September 1969 (umur 55) Soppeng, Sulawesi Selatan itu juga menjabat sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menggantikan Yasonna Laoly.

Lalu ada nama Sjafrie Sjamsoeddin. Pria kelahiran 30 Oktober 1952 Makassar itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Sebelumnya, Sjafrie Sjamsoeddin sempat menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan Indonesia.

Tokoh Sulsel lainnya yang masuk kabinet Prabowo-Gibran yakni Abdul Kadir Karding. Ia ditunjuk sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala BP2MI.

Pria kelahiran 4 September 1973, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Meski lahir di Donggala, ayah dan ibu Abdul Kadir berasal dari Donri-Donri, Soppeng, Sulsel.

Darah Bugis lainnya yang ditunjuk sebagai menteri yakni Meutya Hafid. Politisi Partai Golkar itu mengembang amanah sebagai Menteri Komunikasi dan Digital.

Meutya Hafid lahir 3 Mei 1978 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Seorang wartawati dan politikus Indonesia. Meutya Hafid merupakan wanita berdarah Bugis Tettikenrarae Kecamatan Marioriwawo, Soppeng dari sang ayah, Anwar Hafid.

Selain itu, Prabowo juga menunjuk Anis Matta sebagai Wakil Menteri Luar Negeri. Pria kelahiran 7 Desember 1968 di Ajangale, Bone, Sulawesi Selatan itu saat ini juga sedang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia sejak 2019.

Terakhir ada nama Zulfikar Ahmad Tawalla. Pria kelahiran 28 April 1987, Sungguminasa, Gowa itu ditunjuk sebagai Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dan Wakil Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

Dzulfikar menjabat sebagai Sekjen pada masa kepemimpinan Cak Nanto sebagai Ketum PP Pemuda Muhammadiyah. Ia sempat menjadi Sekretaris Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) 2010-2012, sayap organisasi Muhammadiyah. Di daerahnya, ia pernah memimpin Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sulsel pada periode 2008-2010.

Dalam Muktamar Pemuda Muhammadiyah yang digelar pada 22 Februari 2023, Dzulfikar resmi ditetapkan sebagai ketum oleh 13 tim formatur. Dia terpilih dalam rapat formatur yang beranggotakan 13 orang.

43 Menteri dan 56 Wamen Resmi Dilantik

Presiden Prabowo Subianto telah melantik jajaran menteri dan wakil menteri pada Senin (21/10). Secara keseluruhan terdapat 48 menteri dan 56 wakil menteri dalam Kabinet Merah Putih.

Presiden Prabowo Subianto melantik jajaran wakil menteri pada Senin (21/10) sore, beberapa jam setelah presiden baru Indonesia tersebut melantik menteri dalam Kabinet Putih pada Senin pagi.

“Bersediakah saudara-saudara untuk diambil sumpah janji menurut agama masing-masing?”

Presiden Prabowo Subianto menanyakan hal itu kepada menteri dan pejabat setara menteri di Istana Negara, Senin (21/10) pagi.

Selain jajaran menteri, Presiden Prabowo juga melantik pejabat setingkat menteri.

Mereka adalah Jaksa Agung, Kepala dan Wakil Kepala Staf Kepresidenan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Kepala Kantor Komunikasi Presiden, serta Ketua Dewan Ekonomi Nasional.

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional.

Sebelumnya dia menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di masa Presiden Joko Widodo. (*)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Baca Juga