Kadis Disnakertrans Luwu Sebut Proyek Awak Mas Serap Lebih 70 Persen Tenaga Kerja Lokal

Kadis Disnakertrans Luwu Sebut Proyek Awak Mas Serap Lebih 70 Persen Tenaga Kerja Lokal

SULSELSATU.com, LUWU – Salah satu dampak positif yang dirasakan masyarakat luwu terhadap kehadiran investor adalah rekruitmen tenaga kerja lokal yang terus bertambah setiap tahunnya.

Hal itu dibuktikan PT Masmindo Dwi Area (MDA) dan mitra perusahaan bagian Proyek Awak Mas di desa Ranteballa, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu.

Kepala dinas Ketenagakerjaan dan Trasmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Luwu Andi Hasbullah bin Mush menerangkan, penyerapan tenaga kerja lokal di proyek Awak Mas saat ini cukup signifikan.

Sekitar 16 perusahaan mitra PT Masmindo sudah menyerap lebih 70 persen tenaga kerja lokal.

“Bahkan jika kita lihat data, khusus PT Masmindo tenaga kerja lokal mencapai 80 persen, dan juga PT Arlie Labora Utama itu mayoritas orang lokal karena memang perusahaan lokal. Jadi saya kira PT Masmindo dan Rekanaan cukup komitmen berikan peluang bagi orang-orang Luwu, sesuai dengan target Pemerintah daerah untuk prioritaskan tenaga kerja lokal,” terang Hasbullah

Keseriusan PT Masmindo membangun Luwu bisa dilihat sebagai inisiator berbagai pelatihan peningkatan keterampilan masyarakat lewat kerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Luwu.

“Seperti pelatihan welder dan listrik industri, dan semua itu di biayai oleh PT Masmindo, kami hanya fasilitasi saja,” tandas Hasbullah.

Sementara itu, PJ Bupati Luwu Muh.Saleh mendukung langkah PT Masmindo yang terus berupaya meningkatkan kerjasama dengan Balai Latihan Keja (BLK) Luwu dalam membekali keterampilan masyarakat lewat berbagai pelatihan yang sudah dijalankan.

Baru-baru ini, MDA menginisiasi pelatihan kelistrikan industri.

“Kiti sangat mengapresiasi langkah yang ditempuh PT Masmindo Dwi Area. Pelatihan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan dunia kerja,” ujar Muh. Saleh, Senin (14/10/2024) di Workshop BLK Luwu.

Bersama dengan itu, Kepala Teknik Tambang (KTT) MDA Mustafa Ibrahim menyatakan, akan terus mendorong peningkatan kapasitas masyarakat lokal melalui pelatihan.

“Pelatihan ini merupakan langkah untuk memastikan tenaga kerja lokal siap bersaing dan terlibat aktif dalam pembangunan industri di Luwu,” jelas Mustafa.

Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, sektor pertambangan memberikan kontribusi yang signifikan bagi penyerapan tenaga kerja lokal di Indonesia.

Realisasi jumlah tenaga kerja di sektor pertambangan tahun 2023 (data kumulatif triwulan III) sebanyak 308.107 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Berdasarkan data yang direlease Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu, angka pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Luwu mencapai 3,7 persen pada 2024 Dengan berkembangnya sektor industri di Luwu, termasuk Proyek Awak Mas, kebutuhan akan tenaga kerja terampil diproyeksikan terus meningkat.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga