SULSELSATU.com, MAKASSAR – PT Vale Indonesia Tbk. (PT Vale) mengumumkan pencapaian signifikan dalam perjalanan keberlanjutannya, pembaruan peringkat risiko ESG (Environmental, Social, and Governance) menjadi 29,4 dari Sustainalytics yang menempatkan perusahaan dalam kategori Risiko ESG Menengah.
PT Vale adalah perusahaan nikel Indonesia dengan peringkat risiko ESG terendah yang mencapai kategori ini.
Hal ini menandai peningkatan substansial dari klasifikasi sebelumnya sebagai Risiko ESG Tinggi, yang menunjukkan komitmen teguh PT Vale untuk terus memperkuat praktik keberlanjutannya.
Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024
Dari total 238 perusahaan logam terdiversifikasi secara global yang dinilai oleh Sustainalytics, kurang dari 20 persen berhasil mencapai peringkat Risiko ESG Menengah, Rendah, atau Negligible.
PT Vale secara khusus menonjol sebagai satu-satunya perusahaan nikel Indonesia dalam kelompok bergengsi ini, yang semakin memperkuat kepemimpinan perusahaan dalam kinerja ESG di sektor pertambangan nikel.
“Ini adalah momen yang membanggakan bagi PT Vale Indonesia saat kami terus mengintegrasikan praktik keberlanjutan di seluruh aspek operasi kami,” kata Bernardus Irmanto selaku Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer PT Vale Indonesia.
Baca Juga : PT MDA dan Pemkab Luwu Kerja Sama Tingkatkan Jalan Akses Logistik Pertambangan
Bernardus menjelaskan, peningkatan peringkat ESG PT Vale tidak hanya mencerminkan kemajuan, tetapi juga merupakan komitmen terhadap masa depan.
“Kami bertekad untuk terus menurunkan risiko ESG dan memainkan peran penting dalam lanskap pertambangan berkelanjutan di Indonesia,” ujarnya.
Pentingnya Peringkat Risiko ESG Menengah
Morningstar Sustainalytics adalah firma riset dan peringkat ESG terkemuka yang menilai perusahaan publik berdasarkan kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) mereka.
Baca Juga : PT Vale Indonesia Tegaskan Komitmen Keberlanjutan Mendukung Transisi Energi Bersih di COP29
Sustainalytics diakui sebagai Penyedia Riset dan Data ESG Terbaik oleh Environmental Finance dan Investment Week, yang mengonfirmasi bahwa peringkatnya adalah yang paling kredibel dan berpengaruh dalam membantu investor menilai kinerja ESG perusahaan sebagai bagian dari keputusan investasi mereka.
Peringkat Sustainalytics juga menjadi penentu utama untuk dimasukkan dalam Indeks IDX ESG Leaders, sebuah indeks yang diluncurkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), yang hanya mencakup penerbit yang mematuhi prinsip ESG sebagai standar untuk praktik bisnis dan investasi berkelanjutan.
Peringkat risiko menengah di Sustainalytics, terutama di industri pertambangan logam terdiversifikasi, merupakan pencapaian signifikan bagi perusahaan pertambangan, mengingat tingginya eksposur industri ini terhadap risiko ESG.
Baca Juga : PT Vale dan GEM Kolaborasi Strategis Investasi Produksi Nikel Net-Zero, Disaksikan Presiden Prabowo Subianto
Skor ini menunjukkan bahwa perusahaan telah secara efektif mengelola risiko utama lingkungan, sosial, dan tata kelola serta menerapkan langkah-langkah untuk menangani isu-isu ESG.
Namun, masih ada peluang perbaikan di beberapa area. Peringkat ini memberi sinyal kepada investor bahwa perusahaan proaktif dalam menangani isu-isu ESG dan berada dalam posisi yang baik untuk meningkatkan kinerjanya lebih lanjut, dengan celah-celah yang masih dapat dikelola untuk perbaikan berkelanjutan dan jangka panjang.
Dengan skor terbaru 29,4, PT Vale menempati posisi ke-27 dari 195 perusahaan global dalam kategori logam terdiversifikasi, menempatkannya di antara perusahaan papan atas dalam hal pengelolaan risiko terkait praktik ESG.
Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan
Pencapaian ini sangat signifikan mengingat tekanan yang dihadapi industri pertambangan global, di mana persyaratan regulasi, ekspektasi masyarakat, dan pengawasan investor semakin fokus pada kinerja ESG.
Kemajuan PT Vale mencerminkan pendekatan proaktif perusahaan dalam menghadapi tantangan ini.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar