Membangun Negeri, Menyambung Asa di Jeneponto

Membangun Negeri, Menyambung Asa di Jeneponto

Oleh :Letkol Inf Muhammad Amin (Dansatgas TMMD 122 Kodim 1425 Jeneponto)

Pagi yang cerah dengan hembusan angin yang menerpa seakan melenyapkan rasa panas terik dari Sang Surya yang memancarkan sinarnya. Aku berjalan menyusuri setiap jengkal tanah yang aku pijak sambil bergumam dalam hati.

“Di tanah inilah aku harus berbuat untuk mewujudkan harapan warga yang selama ini mendambakan pembangunan jembatan dan jalan agar kehidupan mereka menjadi lebih baik”.

Sepanjang jalan aku menyapa warga yang aku temui dengan tatapan penuh tanya, mungkin di dalam benar para warga mereka bertanya, “ada apakah gerangan tentara dan pejabat pemerintah daerah hadir di desa mereka”.

Sesekali aku menyapa warga yang aku temui yang membawa peralatan bertani, “ Mau ke sawah pak ?, dengan anggukan dan senyuman pertanda membalas pertanyaanku. Begitu juga para ibu-ibu yang aku jumpai untuk pergi berbelanja ke pasar. Pagi yang cerah itu, ada juga warga yang masih bersantai di teras rumah dengan menyeruput segelas kopi hitam sambil menikmati asap bakaran lintingan tembakau di jarinya.

Tidak lama berselang, kepala Desa dengan tergopoh-gopoh menghampiri rombongan kami untuk ikut bergabung, seraya menyampaikan permohonan maaf kalau dirinya terlambat menyambut kehadiran kami dikarenakan ada warga yang melaporkan bahwa saluran pengairan yang menuju ke persawahan warga ada yang tersumbat.

Kabupaten Jeneponto memiliki luas wilayah mencapai 749,79 Km² yang terbagi atas 11 kecamatan dan 113 desa dan kelurahan. Luas wilayah Desa Tuju 1.410 ha dan luas wilayah Kelurahan Bulujaya 1.500 hektar dengan akses jalan masuk bebatuan dan medan datar. Jalan ini merupakan akses jalan kecamatan yang menghubungkan Desa Tuju ke wilayah Kelurahan Bulu Jaya.

Kodim 1425 Jeneponto melaksanakan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122 di Desa Tuju Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah tersebut.

Kegiatan TMMD bukan hanya sekadar program pembangunan fisik, tetapi juga merupakan wujud sinergi antara TNI dan masyarakat. Dalam TMMD kali ini, berbagai sektor menjadi fokus perhatian, termasuk ekonomi, pendidikan, kesehatan.

Sebelum pelaksanaan, tim dari Kodim 1425 melakukan survei dan identifikasi kebutuhan masyarakat. Hasil survei menunjukkan bahwa akses jalan dan sarana infrastruktur lainnya menjadi prioritas utama.

Pembangunan Negeri, Menyejahterakan Masyarakat Desa

Salah satu program utama TMMD adalah pembangunan jalan penghubung antar desa. Jalan yang dibangun diharapkan dapat memperlancar akses masyarakat ke pusat kegiatan ekonomi. Selain jalan, pembangunan fasilitas umum seperti jembatan dan drainase juga menjadi fokus. Jembatan yang dibangun akan mempermudah transportasi, terutama di musim hujan.

Tim Satgas TMMD di Jeneponto Saling bahu membahu lakukan pengerjaan fisik.

Anggota TNI bekerja sama dengan warga, saling bahu-membahu dalam setiap tahapan pembangunan. Kerjasama ini menciptakan suasana kekeluargaan yang kental di antara mereka.

Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) bukan sekadar upaya pembangunan fisik, tetapi juga sarana untuk mewujudkan harapan dan impian masyarakat, khususnya di sektor perekonomian. Salah satu fokus utama TMMD adalah menciptakan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Program TMMD juga melibatkan penyuluhan pertanian bagi masyarakat. Dalam kegiatan ini, petani diajarkan teknik pertanian modern dan cara mengelola hasil pertanian agar lebih efektif. Pengetahuan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian, menjadikan produk lokal lebih bersaing di pasar.

Pembangunan Jalan dan Jembatan untuk Akses Perekonomian Masyarakat

Sejak dimulainya program TMMD 122, personel TNI, bersama dengan warga desa, telah bekerja keras dengan semangat gotong royong untuk mewujudkan jembatan ini. Pekerjaan dimulai dengan survei lokasi, diikuti dengan pengerjaan fondasi dan struktur jembatan yang kokoh.

Satgas TMMD 122 Kodim 1425 Jeneponto genjot pembangun Jembatan

Selama proses konstruksi, tantangan cuaca dan medan tidak menyurutkan semangat para pekerja, karena mereka menyadari betapa pentingnya pembangunan ini bagi kehidupan sehari-hari masyarakat.

Pembangunan infrastruktur, khususnya jalan dan jembatan, merupakan salah satu pilar penting dalam meningkatkan akses perekonomian masyarakat di Desa Tuju, Kecamatan Binamu, pembangunan jalan dan jembatan yang dilakukan dalam Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122 menjadi tonggak harapan baru bagi warga setempat.

 

Sebelum pelaksanaan TMMD, jalan yang menghubungkan desa ini dengan pusat pasar dan lokasi pertanian berada dalam kondisi memprihatinkan. Jalan yang berlubang dan tidak rata menyulitkan petani untuk mengangkut hasil panen mereka. Musim hujan seringkali menyebabkan akses jalan terputus, menghambat aktivitas ekonomi masyarakat.

TMMD 122 Wujudkan Mimpi Warga Desa Tuju Miliki Jalan dan Jembatan

Di tengah hamparan sawah yang hijau dan udara segar yang menyelimuti Desa Tuju, terlihat semangat warga yang menggebu. Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) hadir sebagai harapan baru bagi mereka. Dengan tema “Darma Bakti TMMD Mewujudkan Percepatan Pembangunan Di Wilayah”, program ini bukan hanya sekadar pembangunan fisik, tetapi juga membangun semangat kebersamaan dan solidaritas.

Suasana Satgas TMMD ke-122 di Jeneponto saling bahu membahu mengaduk semen di lokasi pembangunan Jembatan.

Sejak hari pertama, warga Desa Tuju berbondong-bondong menyambut kehadiran para prajurit TNI yang siap membantu. Dengan senyum dan semangat, mereka bekerja berdampingan, bahu-membahu dalam setiap kegiatan. Dari pembangunan jalan, jembatan, hingga rehabilitasi fasilitas umum, setiap langkah diambil dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Keberadaan jalan yang layak menjadi salah satu fokus utama. Dengan jalan yang baik, akses ke pasar, sekolah, dan layanan kesehatan menjadi lebih mudah. Ini bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi tentang memberikan peluang bagi anak-anak untuk mengenyam pendidikan dan bagi petani untuk menjual hasil bumi mereka dengan lebih efisien.

Dalam program ini, anggota TNI bersama masyarakat bekerja bahu-membahu untuk membangun jalan baru. Proses pembangunan dilakukan dengan menggunakan material yang berkualitas, sehingga jalan yang dibangun dapat bertahan lama. Setelah penyelesaian, warga merasa bersyukur karena akses menuju pasar kini lebih mudah dan cepat.

Selain jalan, pembangunan jembatan juga menjadi sorotan penting. Jembatan yang dibangun di atas sungai yang mengalir di dekat desa memudahkan warga untuk beraktivitas tanpa khawatir terhalang air. Dengan adanya jembatan ini, pengangkutan barang dan hasil pertanian menjadi lebih efisien, sehingga meningkatkan daya saing produk lokal di pasar.

Dampak positif dari pembangunan jalan dan jembatan ini mulai terasa. Petani dapat lebih cepat menjual hasil pertanian mereka, mengurangi biaya transportasi, dan akhirnya meningkatkan pendapatan. Ketersediaan akses yang baik juga mendorong pengusaha lokal untuk membuka usaha baru, menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

Bakti Sosial anggota Satgas TMMD 122 untuk masyarakat Desa Tuju.

Di tengah hamparan alam yang indah, jembatan yang berdiri kokoh sebagai simbol harapan bagi masyarakat Desa Tuju. Dalam rangka Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122, pembangunan jembatan ini menjadi momentum penting untuk menghubungkan bukan hanya dua wilayah yang dibatasi oleh sungai, tetapi juga impian dan aspirasi warga.

Sebelum hadirnya Jembatan akses masyarakat ke berbagai tempat sangat terbatas. Sungai yang mengalir deras menjadi penghalang utama, terutama saat musim hujan. Mobilitas warga terganggu, mengakibatkan kesulitan dalam menjangkau pasar, ladang, dan layanan kesehatan. Hal ini membuat kehidupan ekonomi masyarakat menjadi terhambat.

Dengan Menggunakan anggaran sebesar Rp2,5 Milyar yang merupakan program swakelola, Program TMMD 122 di wilayah Kodim 1425 Jeneponto juga melibatkan berbagai stake holder dari pemerintah daerah, personel TNI dan Polri serta masyarakat.

Sasaran fisik yang dikerjakan dalam TMMD 122 ini meliputi pembukaan jalan sepanjang 2,3 kilometer dengan lebar 5 meter, pembangunan jembatan penghubung dengan panjang 7 meter dan lebar 5 meter. Empat buah plat decker ukuran 2 x 5 meter, pembuatan talud sepanjang lebih dari 900 meter dengan lebar hampir 1 metet dan pembuatan tiga titik sumur bor.

TMMD Perkuat Semangat Gotong Royong

Warga desa, yang terdiri dari berbagai usia, berkumpul dengan semangat membara. Mereka bersatu padu, menyambut kehadiran prajurit TNI yang datang dengan misi mulia membangun infrastruktur dan menghidupkan kembali tradisi gotong royong yang telah menjadi warisan budaya. Dari pembangunan jalan hingga renovasi fasilitas umum, setiap detik yang dihabiskan di lapangan menjadi momen berharga.

Tak ada rasa lelah, tim gabungan satgas TMMD 116 Tahun 2023 wilayah Kodim 1425 Jeneponto, saling bahu membahu.

Proyek utama adalah perbaikan jalan desa yang rusak. Dengan akses yang lebih baik, harapan warga untuk meningkatkan perekonomian desa pun terbuka lebar. Mereka menggotong material, bergotong-royong mengaduk semen, dan saling membantu dengan semangat kebersamaan yang menyala. “Dengan kerja sama ini, semua pekerjaan terasa lebih ringan,” ungkap Pak Rahman, salah satu tokoh masyarakat.

Setiap hari ketika selesai mengerjakan pekerjaan kami, personel Satgas berkumpul dengan warga, mandi, beribadah dan makan bersama warga. Warga merasa diperhatikan dan didukung, membangkitkan rasa kebersamaan yang semakin erat. “Kami merasa seperti memiliki keluarga baru,” ungkap salah satu warga, Daeng Lili dengan penuh rasa syukur.

Selain pembangunan fisik, TMMD juga menghadirkan berbagai kegiatan sosial. Pelatihan keterampilan, penyuluhan kesehatan, dan pengobatan gratis menjadi bagian penting dari program ini. Para prajurit tidak hanya membangun, tetapi juga berbagi pengetahuan, mengajak warga untuk mandiri dan berdaya. Semangat ini membawa angin segar, membuat warga merasa dihargai dan diperhatikan.

Anak-anak pun turut berpartisipasi dengan membantu mengumpulkan sampah di sekitar lokasi pembangunan. Mereka belajar nilai kebersihan dan tanggung jawab, sembari menyaksikan para orang tua dan prajurit bekerja keras.

Hari demi hari berlalu, dan terlihat betapa gotong royong mulai menghidupkan kembali ikatan sosial yang erat di antara warga. Cerita-cerita lama tentang kebersamaan dan saling membantu mulai dibangkitkan kembali. Setiap tawa, setiap langkah, dan setiap keringat yang tertumpah adalah bukti bahwa semangat gotong royong masih ada dan bisa diperkuat.

Pengawasan dan Evaluasi TMMD Sebagai Sarana Top Down

Dalam setiap kegiatan yang terprogram, tidak luput dari adanya pengawasan dan evaluasi (Wasev) begitu pula dengan kegiatan Program TMMD 122 yang digelar di Kodim 1425 Jeneponto. Tim Wasev yang ditugaskan merupakan bentuk evaluasi dan masukan dari komando atas terhadap berbagai kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya. Kesesuaian antara rencana dengan pelaksanaan di lapangan menjadi tolok ukur sejauh mana sasaran fisik maupun non fisik dapat dilaksanakan sesuai target yang ingin dicapai.

Selain itu, tidak hanya fokus pada evaluasi dan pengawasan, tetapi juga diwarnai dengan kegiatan sosial berupa pemberian sejumlah bantuan paket sembako kepada anak-anak stunting.

Tim Wasev TMMD yang dipimpin oleh Dir Pit Pusterad Brigjen TNI Heri Dwi Subagyo, bersama Kaur Renobsbak TNI Paban V/Bakti TNI Sterad Kapten Arh. Andy Ackbar. T, didampingi Kasi Ter Korem 141 Toddopuli dan Forkopimda Jeneponto, menyerahkan secara simbolis bantuan sembako anak stunting, dilokasi TMMD, Dusun Badopangkaya, Desa Tuju Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto. Kamis, (17/10/2024).

Selain pemberian bantuan, Tim Wasev TMMD Brigjen TNI Heri Dwi Subagyo juga mengedukasi kepada para orang tua, mengenai pentingnya pemenuhan gizi seimbang, menjaga pola makan yang sehat dan bergizi untuk anak-anakanak-anak kita.

Tim Wasev TMMD Brigjen TNI Heri Dwi Subagyo, mengatakan, Pemberian bantuan ini adalah salah satu bentuk nyata kepedulian TNI terhadap kesehatan dan masa depan generasi bangsa.

“Semoga bantuan tersebut dapat membantu meningkatkan kualitas gizi anak-anak di wilayah Desa Tuju Kecamatan Bangkala Barat, sekaligus upaya mendukung pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Indonesia,” Kata Brigjen TNI Heri Dwi Subagyo.

Sedangkan ditempat yang sama Pj Bupati Jeneponto, Junaedi Bakri turut memberikan sambutan mewakili pemerintah daerah setempat.

Tim Wasev TMMD 122, Dir Pit Pusterad Brigjen TNI Heri Dwi Subagyo, beri semangat untuk penerima program RTLH melalui TMMD 122 di Desa Tuju.

Ia menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pelaksanaan TMMD di Desa Tuju yang telah membawa dampak positif bagi masyarakat.

“Kami sangat berterima kasih kepada TNI dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini,” kata Junaedi Bakri.

“Kehadiran TMMD telah membantu percepatan pembangunan di desa-desa terpencil dan memberikan manfaat nyata bagi warga,” sambung Junaedi Bakri.

Tetasan Keringat Yang Membawa Kemajuan Desa

Dalam setiap tetes keringat yang dikeluarkan, ada harapan yang terpatri. Warga Desa Tuju percaya bahwa melalui TMMD, impian mereka untuk hidup lebih baik semakin mendekati kenyataan. Mereka tidak lagi hanya melihat pembangunan sebagai tugas pemerintah, tetapi sebagai bagian dari tanggung jawab bersama.

Di penghujung program, warga mengucapkan terima kasih kepada prajurit TNI yang telah mengorbankan waktu dan tenaga demi desa mereka.

“Kami telah menjadi satu keluarga,” ujar Bu Siti, seorang ibu rumah tangga, dengan mata berbinar.

TMMD kali ini bukan hanya berhasil membangun infrastruktur, tetapi juga berhasil menghidupkan kembali semangat gotong royong yang merupakan fondasi kekuatan masyarakat.

Desa Tuju kini tidak hanya siap menghadapi tantangan, tetapi juga siap menyongsong masa depan yang lebih cerah, penuh harapan dan kebersamaan. Semangat ini, sekali lagi, menjadi api yang menerangi jalan menuju kemajuan bersama.

Pj Bupati Jeneponto, Junaedi B (Kiri) dan Dandim 1425 Jeneponto, Letkol Inf Muhammad (Kanan) kunjungi lokasi TMMD

Aku merasa, keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pembangunan menjadi salah satu kunci kesuksesan. Mereka tidak hanya membantu secara fisik, tetapi juga memberikan masukan dan ide-ide yang berguna.

Semangat gotong royong ini menguatkan ikatan sosial antar warga dan mendorong mereka untuk lebih berperan dalam pembangunan desa.

TMMD meninggalkan banyak harapan sebagai awal dari pembangunan berkelanjutan sebagai bukti kehadiran negara untuk mensejahterakan rakyatnya.

Program Tambahan TMMD Ke-122 Ubah Rumah Gubuk Warga Jadi Layak Huni

Rumahku, Istanaku. Peribahasa lama ini perlahan diwujudkan prajurit TNI untuk warga di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Melalui program tambahan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122 tahun 2024, prajurit Komando Distrik Militer (Kodim) 1425 Jeneponto ‘menyulap’ gubuk pasangan suami istri Patahuddin (53) dan Murniati (50), menjadi rumah layak huni.

Patahuddin dan Murniati bersama tiga buah hatinya selama tujuh tahun terakhir tinggal di kolong rumahnya di Dusun Bonto Langga, Desa Tino, Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Bagian atas rumah panggung miliknya sudah lapuk, perlahan-lahan rubuh.

Dansatgas TMMD ke-122 Kodim 1425 Jeneponto, Letkol Inf Muhammad Amin sercara resmi menyerahkan rumah yang sudah direnovasi ke Patahuddin.

Patahuddin yang hanya petani biasa kesulitan untuk melakukan perbaikan rumah. Ia bersama keluarganya terpaksa tinggal di bawah kolong rumah.

Dengan gotong royong masyarakat setempat bersama TNI, pembangunan rumah Patahuddin melalui program TMMD kini telah rampung.

Di temui di rumahnya, Patahuddin tak mampu berkata banyak. Ia terlihat tampak sedih bercampur rasa haru dan bahagia.

“Alhamdulillah saya sangat berterimakasih kepada TNI yang sudah membangunkan kami rumah layak huni,” ujar Patahuddin.

Komandan Kodim (Dandim) 1425 Jeneponto Letkol Inf Muhammad Amin menceritakan awal mula pembangunan rumah Patahuddin.

Saat itu kata dia, ia tengah kerja bakti bersama anggotanya di Desa Tino, desa yang menjadi domisili Patahuddin.

Ia mendapat laporan dari Babinsa setempat bahwa ada salah satu warga tinggal di kolong rumah.

Mendapat laporan, Letkol Inf Muhammad Amin langsung mengecek rumah warga tersebut dan tanpa basa-basi akhirnya memerintahkan jajarannya untuk segera melakukan renovasi.

Kondisi rumah Patahuddin usai direnovasi jadi layak huni melalui TMMD ke-122 Tahun 2024 oleh Kodim 1425 Jeneponto.

Sekira sebulan lamanya, Minggu (20/10/2024), Letkol Muhammad Amin menyerahkan secara simbolis rumah layak huni untuk Patahuddin.

“Kami berharap rumah ini dapat memberikan kenyamanan dan kesejahteraan bagi Pak Pattahuddin sekeluarga,”ujar Letkol Inf Muhammad Amin.

“Bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya kami untuk membantu masyarakat yang membutuhkan dan mendorong pembangunan di wilayah pedesaan,” sambung Letkol Muhammad Amin.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada personel jajaran Kodim 1425 Jeneponto yang didukung oleh semangat gotong royong masyarakat setempat sehingga pembangunan rumah Patahuddin bisa rampung.

Menurutnya, sasaran tambahan ini merupakan program unggulan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak melalui TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122.

Kepala Dusun Bonto Langga, Making Roa, turut mengucapkan terima kasih kepada TNI dan seluruh pihak yang telah membantu pembangunan rumah ini.

“Kami sangat berterimakasih atas perhatian dan bantuan dari TNI, terutama Kodim 1425 Jeneponto. Kehadiran mereka benar-benar dirasakan oleh warga, terutama keluarga Pak Pattahuddin,” ungkapnya.

Diketahui Program TMMD ke-122 ini tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat, membangun solidaritas, serta memastikan kesejahteraan masyarakat pedesaan di berbagai sektor.

Tmmd Menyasar Dunia Pendidikan

Sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan, satuan tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Kodim 1425 Jeneponto juga mengunjungi sekolah SD Negeri 21 Bangkala Barat di Desa Tuju.

Kunjungan sosial tersebut dipimpin langsung Komandan Satgas (Dansatgas) TMMD ke-122, Letkol Inf Muhammad Amin pada Selasa (08/10/2024) lalu dan disambut bahagia oleh para guru dan murid sekolah.

Satgas TMMD ke-122 Kodim 1425 Jeneponto bantu Seragam sekolah untuk murid SDN 21 Bangkala.

Dalam kunjungannya itu, Letkol Inf Muhammad Amin memberikan bantuan seragam sekolah untuk 35 orang murid sekolah yang betul betul kurang mampu dan sekaligus memberikan bantuan nasi kotak untuk 138 orang murid.

Tidak hanya itu, para Murid juga dibekali materi Peraturan Baris-Berbaris (PBB) dan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) kepada para murid SD Negeri 21 Bangkala yang dipimpin oleh Pasi Ter TMMD, Letda Cba Hasanuddin bersama Serda Muhammad Ali.

Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan langsung Dansatgas TMMD 122, Letkol Inf Muhammad Amin dalam menekankan pentingnya disiplin, kekompakan, serta cinta tanah air melalui pengajaran PBB dan materi Wasbang kepada pelajar sejak dini.

“Latihan ini bukan hanya soal baris-berbaris, tetapi juga tentang bagaimana kita menanamkan rasa kebanggaan terhadap bangsa sejak usia dini,” ujar Pasi Ter, Letda Cba Hasanuddin .

Dansatgas TMMD, Letkol Inf Muhammad Amin, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program TMMD ke-122. Kata dia, selain membangun infrastruktur desa, tetapi juga membangun karakter bangsa melalui pembinaan generasi muda.

“Anak-anak adalah masa depan bangsa, maka kita perlu menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air kepada mereka,”ungkapnya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Baca Juga