SULSELSATU.com, MAKASSAR – Calon Wali Kota Makassar nomor urut 1 Munafri Arifuddin terus blusukan melakukan kampanye dialogis. kali ini, dia menyasar Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makssar, Rabu (30/10/2024).
Di sana, pria yang akrab disapa Appi itu membeberkan berbagai strategi dan program yang kan dijalnkan jika terpilih menjadi wali kota. Termasuk berbagai upaya teknis untuk mengentaskan masyarakat dari jeratan sulitnya ekonomi keluarga.
Mulai dari masalah persampahan, seragam sekolah, hingga stadion. Menurutnya, semua program yang diusung MULIA akan bermuara sepenuhnya kepada mayarakat. Sebab fokus utamanya adalah mengabdi kepada rakyat, bukan mengajari bahkan membebani.
Baca Juga : 6 Tahun Jabat Sekda Sulbar, Muhammad Idris Siap Perkuat Tata Kelola Pemkot Makassar
“Insyaallah, kalau kami dipercaya oleh masyarakat untuk menjadi wali kota, warga Makassar tidak perlu pikirkan iuran sampah. Itu tanggung jawab pemerintah. Lagian Makassar juga pernah dapat Adipura meskipun sampahnya gratis di zaman pak IAS,” ujarnya.
Dia juga memberi ruang lebih longgar kepada para ibu-ibu untuk tidak mengeluarkan biaya untuk seragam sekolah anak-anaknya di setiap tahun ajaran baru. Sebab kata dia, pendidikan merupakan hal paling urgent untuk masaa depan generasi bangsa.
“Seragam sekolah gratis. Ibu-ibu tdak perlu siapkan uang seragam, anak-anak kita juga tidak harus minder karena seragamnya lusuh. Tetapi saya minta, ibu-ibu juga pantau anaknya, jangan ada yang keliaran di jam belajar. Semua anak-anak di Makassar harus sekolah,” lanjutnya.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Terpilih Munafri Arifuddin Umumkan Tim Transisi, Ini Nama dan Tugasnya
Kemudian, mantan CEO PSM Makassar Direktur PT LIB itu turut menyinggung tentang keseriusan pemerintah dalam menghadirkan stadion. Menurutnya, stadion menjadi salah satu hal vital untuk masyarakat Makassar.
Sebab di kota ini adala klub sepak bola tertua di Indonesia, PSM Makassar. Klub in sudah banyak memberi andil nama baik dan nama besar Makassar di kancah internasional, sehingga layak untuk diberi penghargaan lebih, minimal stadion.
“Saya juga mau ada bangunan monumental di Makassar, seperti stadion. Kota ini punya PSM. Masa juara di Parepare, mau nonton harus ke Batakan. Nanti, insyaallah kalau kami terpilih, ada stadion di Makassar dan itu milik pemerintah,” tuturnya.
Baca Juga : Usai Temui Angela dan AHY, Appi Lanjut Sowan ke Ketum Hanura OSO
Ketua DPD II Golkar Makassar itu juga membeberkan, berbagai persoalan lain yang ada di Makassar adalah air bersih. Hampir di setiap musim kemarau, wilayah utara dan Biringkanaya selalu kekeringan, bahkan belum memiliki sambungan jaringan pipa air bersih.
“Saya pastikan, sambungan pipa air bersih ke rumah ta semua nanti gratis, tidak ada yang bayar. Kami akan upayakan, pengelolaan air dan sumber air bersih harus dimaksimalkan, supaya setiap musim kemarau tidak selalu kekeringan,” tuturnya.
Appi juga membahas mengenai sistem pendataan bantuan kepada masyarakat. Dia menilai, sejauh ini sering ada laporan mengenai distribusi bantuan sosial yang tidak tepat sasaran. Ini karena pemerintah di tingkat kelurahan hingga RT/RW banyak melakukan tindakan curang.
Baca Juga : Temui Menteri AHY, Appi-Aliyah Harap Kolaborasi Pemerintah Pusat Bangun Stadion di Makassar
“Di daerah lain itu, bukan di sini ya, kalau kasih bantuan yang diutamakan selalu keluarga Pak Lurah dulu. Ini tidak boleh terjadi lagi nanti, semua penerima bantuan harus terdata dengan baik agar tidak salah sasaran,” tuturnya.
itu sebabnya, Appi menilai pentingnya melakukan pemilihan ketua RT dan Ketua RW secara demokratis, bukan atas dasar penunjukan. Sehingga, mereka benar-benar figur yang bisa dipercaya oleh masyarakat dan pemerintah kota.
“Pemilihan RT/RW harus demokratis. Supaya tidak ada intervensi untuk kepentingan tertentu dari oknum-oknum tertetu. maka siapa saja nanti bisa menjadi ketua RT dan Ketua RW, karena yang mencalonkan masyarakat dan yang memilih masyarakat sendiri,” tutupnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar