Logo Sulselsatu

LAZ Hadji Kalla Hadirkan Sekolah Aman Bencana di Kabupaten Gowa dan Sinjai

Sri Wahyu Diastuti
Sri Wahyu Diastuti

Senin, 04 November 2024 11:17

Pelatihan tanggap bencana yang dihadirkan LAZ Hadji Kalla di sekolah. Foto: Istimewa.
Pelatihan tanggap bencana yang dihadirkan LAZ Hadji Kalla di sekolah. Foto: Istimewa.

SULSELSATU.com, MAKASSARYayasan Hadji Kalla melalui LAZ Hadji Kalla sukses menggelar program pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Tujuannya untuk meningkatkan kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana.

Pelatihan diberikan kepada para murid maupun guru, guna menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan tanggap terhadap bencana.

Program kegiatan ini dilaksanakan di kabupaten Gowa dan Sinjai pada 20 Oktober 2024 yang merupakan program mitigasi bencana di 2024 .

Baca Juga : Kalla Institute Ajak Siswa SMAN 17 Makassar Kenali Potensi Minat dan Bakat

Pelatihan SPAB yang diadakan bekerja sama dengan Yayasan INANTA, organisasi yang berpengalaman memberikan pelatihan ketahanan komunitas.

Sekolah yang dikunjungi LAZ Hadji Kalla adalah Madrasah Zulfaqar dan SMP Negeri 24 Sinjai di kecamatan Pulau Sembilan, kabupaten Sinjai serta Sekolah Madrasah Uminda di desa Tanakaraeng, kabupaten Gowa.

Sapril Akhmady selaku Program Manager Humanity & Environment LAZ Hadji Kalla menjelaskan, kedua lokasi ini dipilih melalui proses screening yang telah dilakukan oleh tim INANTA berdasarkan kriteria lokasi dan kondisi.

Baca Juga : Kalla Beton Pamer Produk Unggulan di Kompetisi Tenaga Kerja Konstruksi Indonesia se-Sulawesi

“Pelatihan ini merupakan langkah penting untuk membekali masyarakat dan sekolah di wilayah rawan bencana dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam menghadapi potensi bencana. Kami berharap, setelah pelatihan ini setiap sekolah memiliki dokumen SPAB yang bisa menjadi pedoman untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana di masa depan,” ujarnya.

Pelatihan ini juga melibatkan PMI dan BPBD setempat, yang memberikan materi dan pengalaman langsung kepada peserta melalui simulasi bencana yang melibatkan murid dan guru.

Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti simulasi, yang menggambarkan skenario darurat secara nyata.

Baca Juga : Kalla Institute Dorong Mahasiswa Asah Potensi Wirausaha Lewat KMI Expo

PLT Kepala BPBD Kabupaten Gowa Rustam menyambut baik program ini dan sangat mengapresiasi pelatihan SPAB yang memberikan pengetahuan baru bagi para murid dan guru untuk lebih siap menghadapi bencana, terutama di daerah mereka yang rawan bencana alam.

“Simulasi dan materi yang diberikan di sini sangat bermanfaat. Saya berharap pelatihan semacam ini bisa diperluas ke sekolah-sekolah lain di Kabupaten Gowa, sehingga lebih banyak sekolah yang siap siaga,” tambahnya.

Sementara itu, program yang dijalankan di Madrasah Zulfaqar dan SMP Negeri 24 Sinjai cukup unik karena lokasinya yang berada di wilayah kepulauan, dimana bencana yang sering terjadi adalah gelombang tinggi dan angin musim yang kencang setiap tahunnya.

Baca Juga : Translog Gelar Government Customer Gathering Bahas Komitmen dalam Renewable Energy

Materi pelatihan juga dibuat khusus untuk penanganan bencana, maupun ketika ada korban tenggelam di laut, simulasi bencana laut ini dilaksanakan langsung bersama BPBD dan PMI.

Firdaus selaku perwakilan PMI kabupaten Sinjai yang memberikan materi pertolongan pertama pada korban bencana menjelaskan, pelatihan ini sangat penting dalam membangun ketanggapan awal.

Pelatihan seperti ini kata Firdaus, dapat menjadi landasan untuk menciptakan komunitas yang lebih tanggap bencana terutama di sekolah-sekolah.

Baca Juga : Bumi Karsa Raih Penghargaan K3 Nasional dari Kemnaker dan Kemenkes

Kepala UPTD SMPN 24 Sinjai Muslimin mengungkapkan, setelah mengikuti pelatihan ini, mereka merasa lebih percaya diri karena sudah mengetahui apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana.

“Semoga setelah pelatihan ini, sekolah kami dapat segera menyusun dokumen SPAB dan mengintegrasikannya dalam kebijakan sekolah, sehingga kami dapat mempersiapkan diri lebih baik dalam menghadapi potensi bencana,” kata Muslimin.

Pelatihan ini diharapkan tidak hanya menghasilkan dokumen SPAB untuk sekolah-sekolah yang dilatih, tetapi juga membangun budaya kesiapsiagaan yang berkelanjutan dengan keterlibatan aktif semua pihak baik murid, guru, hingga instansi terkait.

Program ini akan menjadi awal dari gerakan yang lebih besar untuk menciptakan sekolah yang tanggap bencana di seluruh Indonesia, sehingga keamanan dan keselamatan di dunia pendidikan dapat terus terjaga.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Video06 November 2024 23:22
VIDEO: Pria Berjaket Gasak Uang Kotak Amal di Masjid Al Ikhlas Makassar
SULSELSATU.com – Sebuah video CCTV memperlihatkan aksi pencurian kotak amal di Masjid Al Ikhlas, Perumahan Prima Griya, Borong Raya, Kecamatan Mangg...
Adventorial06 November 2024 22:33
Kakanwil Kemenkumham Sulsel Ikuti Rakor Akselerasi Corporate University 2024
SULSELSATU.com, JAKARTA – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Selatan (Sulsel), Taufiqurrakhman me...
Metropolitan06 November 2024 22:18
Penetapan Renja DPRD Makassar 2025, Pj Sekda Tekankan Pentingnya Libatkan Seluruh Elemen
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pj Sekertaris Daerah Kota Makassar, Irwan Rusfiady Adnan menghadiri Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (D...
Video06 November 2024 22:17
VIDEO: Iringan Pasukan Berkuda Sambut Kedatangan Perdana Menteri Singapura di Istana Merdeka
SULSELSATU.com – Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, melakukan kunjungan resmi ke Istana Merdeka pada Rabu (6/11/2024). Kedatangannya disambut...