Logo Sulselsatu

Guru Menjadi Kalangan yang Paling Banyak Mengambil Pinjaman Online

Sri Wahyu Diastuti
Sri Wahyu Diastuti

Selasa, 05 November 2024 14:08

Kepala OJK Sulselbar Darwisman. Foto: Istimewa.
Kepala OJK Sulselbar Darwisman. Foto: Istimewa.

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kasus pinjaman online ilegal tercatat paling banyak diakses oleh masyarakat di kalangan tenaga pengajar atau guru.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, guru adalah kalangan terbesar yang paling banyak terjerat oleh pinjaman online (pinjol). Persentasenya mencapai 42 persen.

Kepala OJK Sulselbar Darwisman menyebutkan, kalangan yang paling banyak terjerat pinjol adalah guru. Kalangan selanjutnya diikuti masyarakat yang menjadi korban PHK sebesar 21 persen, lalu ibu rumah tangga (IRT) dengan persentase 18 persen.

Baca Juga : 625.075 Layanan Konsumen Masuk di OJK, 99,11 Persen Berhasil Diselesaikan

“Alasan masyarakat terjerat pinjol juga bermacam-macam. Alasan terbesar adalah karena ingin membayar hutang lain yang persentasenya sebesar 14,33 persen,” ujar Darwisman dalam Journalist Class, Senin (4/11/2024).

Darwisman menjelaskan, di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) sejak periode Januari hingga Juni 2024, ada dua entitas ilegal yang berhasil diberhentikan dengan jumlah pengaduan 141.

Menjaga konsumen terhindar dari pinjol ilegal, Darwisman memberikan sejumlah contoh modus pinjol ilegal. Pertama dengan menawarkan melalui komunikasi pribadi, seperti SMS atau WhatsApp, menawarkan pinjaman cepat tanpa syarat, menggunakan nama yang menyerupai fintech legal.

Baca Juga : Awasi 3200 LJK dengan Aset Hingga 27 Ribu Triliun, OJK Perkuat Kanal Aduan Meningkatkan Perlindungan Konsumen

Kepala Departemen Perlindungan Konsumen Rudy Agus P Raharjo menjelaskan, selama 2024 ini, sejak Januari hingga 30 September 2024, terdapat 12.185 pengaduan yang diterima OJK.

“Sementara itu, untuk investasi ilegal, sudah ada 724 aduan yang masuk. Total kerugian masyarakat akibat investasi ilegal dari 2017 hingga 2023 mencapai Rp139,7 triliun,” ujar Rudy Agus.

Angka kerugian dari investasi ilegal ini mengalami fluktuasi hingga pada 2023 kemarin. Namun, pada 2023 kemarin, jumlahnya menjadi yang terendah sejak 2017 dengan nominal Rp603,9 miliar.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Entertainment06 November 2024 20:22
Nonkrong di Mal Tapi Ingin Tetap Produktif, Wuling Kumala Hadirkan Working Space di TSM Makassar
Pameran 'Worry Free Working Space, Wuling Kumala tidak hanya menampilkan line up kendaraan terbaru dan test drive experience, namun memberikan solusi ...
Metropolitan06 November 2024 19:45
DPRD Makassar Matangkan Rancangan Kerja untuk Prioritaskan Kepentingan Masyarakat
SULSELSATU.com, MAKASSAR — DPRD Kota Makassar mematangkan rancangan kerja tahunan yang berorientasi pada kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Melal...
Pendidikan06 November 2024 19:42
Yamaha Institute Donasi Motor dan Mesin sebagai Alat Praktik ke SMK Binaan
Yamaha Institute menyalurkan donasi untuk 13 sekolah binaan yang tersebsar di wilayah Sulsel. Donasi yang disalurkan terdiri dari motor, mesin, dan te...
Video06 November 2024 18:44
VIDEO: Komisi III DPR Rapat Bersama PPATK, Ahmad Sahroni Singgung Risiko Keamanan Transaksi Bitcoin
SULSELSATU.com – Komisi III DPR RI Rapat Kerja dengan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Rabu (6/11/2024). Dalam rapat tersebut...