SULSELSATU.com, Luwu Timur – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Luwu Timur, Andi Ahmad, menyatakan optimisme bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Luwu Timur 2025 akan lebih pro-rakyat. Ia menegaskan, APBD 2025 dirancang dengan fokus utama pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta program sosial yang memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan rakyat.
Pernyataan ini disampaikan Andi Ahmad usai mengikuti kegiatan monitoring sebelum pembahasan APBD 2025 dimulai pada Kamis, 7 November 2024. Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan bahwa alokasi anggaran akan difokuskan pada program-program yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“APBD 2025 akan sangat fokus pada kebutuhan dasar rakyat, seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan program sosial lainnya yang langsung berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” ujar Andi Ahmad.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa anggaran juga akan diarahkan untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan publik. Peningkatan fasilitas seperti jalan, layanan kesehatan, dan pendidikan akan menjadi prioritas, sehingga layanan publik dapat dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.
Andi Ahmad juga mendorong instansi terkait untuk lebih memanfaatkan potensi daerah, terutama di sektor pertanian, pariwisata, dan sumber daya alam di luar pertambangan. Menurutnya, pengelolaan yang baik akan meningkatkan pendapatan daerah dan mempercepat pengembangan sektor lain yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami mendorong agar sektor-sektor potensial seperti pertanian dan pariwisata lebih dimaksimalkan. Dengan itu, diharapkan pendapatan daerah meningkat, dan pembangunan di sektor lainnya dapat berkembang lebih cepat,” tambah Andi Ahmad.
Ia juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah. Aspirasi dari masyarakat, khususnya kepala desa dan kepala sekolah, sangat diperlukan untuk memastikan APBD 2025 sesuai dengan kebutuhan lokal.
“Kegiatan monitoring yang kami lakukan ini memberikan kesempatan untuk mendengarkan langsung masukan dari kepala desa dan kepala sekolah mengenai hal-hal yang mendesak di desa atau di sekolah. Terutama terkait dengan kebutuhan ruang kelas belajar (RKB) dan fasilitas pendidikan lainnya,” jelas Andi Ahmad.
Dengan alokasi anggaran yang tepat dan dukungan dari masyarakat, DPRD Luwu Timur optimistis APBD 2025 akan mampu mendorong pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar