Paket Komplit Paslon Nomor 4: Politisi dan Birokrat untuk Solusi Jeneponto Yang Lebih Baik Ke Depan
SULSELSATU.com, JENEPONTO – Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Jeneponto, Syamsudin Karlos – Syafruddin Nurdin dengan nomor urut 4 pada Pilkada Jeneponto 2024, dikenal sebagai pasangan yang paling komplit, menggabungkan pengalaman seorang politisi dan birokrat.
Pasangan yang diusung oleh Partai Gerindra dan PAN ini memiliki jam terbang tinggi dan keahlian masing-masing di bidangnya.
“Keduanya memiliki pengalaman yang sangat berharga di bidangnya. Pak Syamsudin Karlos sudah menjadi anggota dewan selama 20 tahun, sedangkan Pak Syafruddin Nurdin, seorang dokter sekaligus birokrat, sudah mengabdikan diri sebagai ASN lebih dari 30 tahun,” ujar Ketua DPC Gerindra Jeneponto, Vonny Ameliani, Jumat (08/11/2024).
Dengan pengalaman yang dimiliki, Syamsudin Karlos – Syafruddin Nurdin dianggap sebagai pasangan yang paling cocok untuk memimpin Kabupaten Jeneponto dalam lima tahun ke depan.
“Kita bisa lihat sendiri, dalam debat publik pertama, kemampuan public speaking mereka sangat baik dan variatif. Isi dan narasinya jelas, menggambarkan bahwa mereka benar-benar paham dan berpengalaman,” kata Vonny.
Vonny juga menambahkan, masyarakat Jeneponto kini sudah semakin cerdas dalam memilih pemimpin yang benar-benar paham dengan kondisi daerah.
“Alhamdulillah, masyarakat sudah pintar menilai dan memilih calon bupati yang berkualitas. Mereka sudah memilih berdasarkan kualitas, karena lima tahun itu waktu yang panjang,” ungkapnya.
“Jeneponto butuh pembangunan yang berkelanjutan dan semakin maju. Hal itu hanya bisa terwujud dengan pemimpin yang cerdas, akomodatif, serta memiliki jaringan yang baik di pusat, dan itu hanya ada pada Paslon nomor 4,” jelas Vonny.
Sementara itu, Calon Wakil Bupati Jeneponto, Syafruddin Nurdin, dalam debat publik pertama menegaskan bahwa daerah yang dikenal dengan julukan Butta Turatea ini tidak seharusnya dianggap miskin, mengingat banyaknya potensi sumber daya alam yang dimilikinya.
“Berdasarkan potensi sumber daya alam yang ada, Jeneponto sebenarnya tidak layak dianggap miskin dan tertinggal. Yang dibutuhkan adalah tata kelola pemerintahan yang baik, serta keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Insya Allah, jika diberikan amanah, kami akan menjalankan tugas ini dengan penuh integritas, dedikasi, komitmen, dan mengedepankan kearifan budaya lokal,” ujar Syafruddin Nurdin.
Penulis: Dedi Jentak
Cek berita dan artikel yang lain di Google News