Muhammadiyah Makassar Gelar Dialog Bareng Calon Walikota, Empat Paslon Siap Hadir
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar menggelar Dialog Publik Calon Walikota dan Wakil Walikota Makassar di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar, Jalan Sultan Alauddin pada 9-10 November besok.
Empat pasangan calon dipastikan siap hadir untuk menyampaikan visi misi dan gagasannya dalam memimpin Kota Makassar untuk lima tahun mendatang.
Ketua Panitia, Abdul Kadir mengatakan, kegiatan ini merupakan inisiasi Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar. Dialog ini dimaksudkan untuk menjadi wadah bagi pasangan calon menyampaikan visi, misi, dan program unggulan mereka kepada warga dan simpatisan Muhammadiyah.
“Keempat pasangan calon nanti akan hadir secara bergiliran. Jadi masing-masing paslon kita beri waktu eksklusif untuk memaparkan visi, misi dan program unggulan mereka,” katanya, Jumat (8/11/2024).
Keempat pasangan calon ini, lanjut Abdul Kadir, juga akan berdialog dengan sejumlah panelis dan juga peserta yang hadir. Dialog ini nantinya akan dihadiri oleh ratusan warga dan simpatisan Muhammadiyah di Kota Makassar.
“Panelis yang hadir berasal dari akademisi dan juga kader Muhammadiyah. Panelis bertugas untuk mengelaborasi lebih jauh visi misi paslon,” ujarnya.
Abdul Kadir berharap kegiatan ini dapat menjadi bagian dari proses edukasi politik bagi masyarakat Kota Makassar, khususnya warga dan simpatisan Muhammadiyah. Sehingga, warga dapat memilih pasangan calon berdasarkan visi, misi dan program yang ditawarkan oleh pasangan calon walikota.
“Kita berharap masyarakat semakin cerdas dalam menentukan pilihan dalam Pilwali Makassar mendatang. Tidak lagi berdasarkan iming-iming materi atau sebagianya,” katanya.
Muhammadiyah sendiri telah menegaskan jika politik uang adalah haram. Abdul Kadir menyebut, kegiatan ini juga ingin mendorong agar pasangan calon walikota menolak praktik politik uang dalam Pilkada 27 November mendatang.
“Kami berharap kegiatan ini bisa mendorong pasangan calon berkomitmen untuk bersama-sama menolak praktik politik uang dan segala praktik yang bisa menodai pelaksanaan Pilkada yang damai dan bermartabat,” tutupnya. (*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News