SULSELSATU.com, MAKASSAR – Calon Wali Kota Makassar dan Wakil Wali Kota Makassar nomor urut empat, Amri Arsyid-Rahman Bando menghadiri Dialog Publik yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar, di Kampus Unismuh Makassar, Minggu (10/11/2024).
Dalam kesempatan itu, Amri Arsyid menyampaikan beberapa poin penting terkait persoalan yang terjadi di Kota Makassar, mulai dari pentingnya pemerataan kualitas pendidikan baik di sekolah negeri maupun swasta, penanganan sampah, banjir, hingga persoalan air bersih.
Menurut Amri beberapa persoalan klasik tersebut memang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Misalnya masalah krisis air bersih, jika AMAN menang pada Pilwali Makassar, persoalan tersebut akan diselesaikan paling lambat 3 tahun.
Baca Juga : Warga Makassar Tak Dapat Undangan Mencoblos di TPS, Cukup Tunjukkan e-KTP
“Air bersih menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Percuma kita membangun infrastruktur yang luar biasa kalau masih ada masyarakat kita yang tidak mendapat air bersih. Kita akan bereskan persoalan air bersih di Kota Makassar paling lambat 3 tahun setelah kita menjabat,” tegas Amri Arsyid.
Sementara itu, AMAN juga berkomitmen untuk menyelesaikan masalah pemerataan kualitas pendidikan yang ikut disoroti dalam dialog. Adanya perbedaan kualitas sekolah, tidak meratanya kualitas tenaga pendidik, hingga adanya sebutan sekolah unggulan yang berdampak pada adanya sebagian sekolah yang tidak mendapat siswa saat penerimaan peserta didik baru.
“Kualitas sekolah swasta dan negeri harus setara. Kita akan solusikan dengan BOS daerah. Insya Allah kami berkomitmen untuk tidak boleh ada ruang kelas yang siswanya menumpuk dan ruang kelas yang sebaliknya tidak ada siswanya. Kedepan kami mau sekolah negeri harus ada pembatasan jumlah siswa yang diterima,” Rahman Bando menambahkan.
Baca Juga : Tutup Kampanye, Appi-Aliyah Gelar Zikir dan Doa Bersama Ribuan Pendukung
Selain itu, masalah banjir dan pengelolaan sampah juga ikut disoroti dalam dialog tersebut. AMAN menawarkan program pengelolaan air untuk mengatasi banjir serta melakukan edukasi dan pelatihan ke masyarakat untuk mengubah sampah menjadi barang yang bernilai ekonomi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar