SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pendaftaran penerimaan mahasiswan baru tahun ajaran 2025-2026 Kalla Institute resmi dibuka.
Kepala Biro Marketing & Admission Kalla Institute Andi Jamiati Paramitac mengatakan, Kalla Institute menawarkan sesuatu yang baru dalam penerimaan mahasiswan baru tahun ajaran 2025-2026.
Kalla Institute mendukung program pemerintah terkait pendidikan bermutu untuk semua warga negara Indonesia.
Baca Juga : P1L1H LISTRIK Bersama United E-Motor, Promo Potongan Harga Sampai Rp3,5 Juta
“Kami mendengar salah satu voice of customer terkait biaya perkuliahan. Jadi dulunya skema SPP yang kami terapkan bersifat flat yang artinya setiap semester itu sama dan sekarang berbeda. Khusus PMB tahun 2025-2026, kami menerapkan konsep SPP yang lebih fleksibel dengan melihat skema UKT yang ada pada perguruan tinggi negeri dan disesuaikan dengan proses yang ada Kalla Institute,” ucapnya.
Andi Jamiati menjelaskan, biaya pembangunan di Kalla Institute dapat diangsur hingga semester 5. Sehingga harapannya, tidak menjadi beban yang berat untuk calon mahasiswa ketika kuliah di Kalla Institute.
“Kalla Institute juga menyiapkan lebih banyak jalur pendaftaran hingga menawarkan promo early bird. Dimana promo tersebut berlaku hingga Desember 2024,” ungkap Andi Jamiati Paramita.
Baca Juga : Bukit Baruga Hadirkan Kluster Baru Golden Lakeside di Makassar, Harga Mulai Rp1,4 Miliar
Promo early bird yang dihadirkan Kalla Institute di antaranya bebas biaya pendaftaran, bebas tes seleksi masuk, potongan SPP sampai 50 persen hingga semester 8.
Serta, calon mahasiswa yang mendapat rekomendasi dan masuk melalui jalur early bird berhak memperoleh poin referral.
Adapun jalur pendaftaran yang disiapkan Kalla Institute untuk penerimaan mahasiswan baru tahun ajaran 2025-2026 diantaranya, jalur regular, jalur beasiswa, jalur nilai UTBK.
Baca Juga : Pameran Around The World Kalla Toyota Siapkan Paket Perawatan Gratis Bagi Pengunjung
Khusus jalur beasiswa, Kalla Institute menetapkan kualifikasi untuk calon mahasiswa memiliki hafalan minimal 15 juz, mempunyai portofolio bisnis, berprestasi akademik minimal tingkat Kab/Kota ataupun berprestasi non akademik minimal tingkat Kab/Kota.
Rektor Kalla Institute Syamril menyampaikan, pengantar 4P terkait Kalla Institute terdiri dari product, place, process, dan price. Product berkaitan dengan program studi.
Kalla Institute memiliki empat program studi yakni, Kewirausahaan, Bisnis Digital, Manajemen Retail dan Sistem Informasi & Teknologi.
Baca Juga : Siap-siap Keliling Dunia Bersama Kalla Toyota, Untung dengan Cicilan Mulai Rp3 Jutaan
“Tentu ada alasan mengapa program studi tersebut menjadi pilihan, karena tidak lepas dari history KALLA. Keinginan dari pendiri terutama Jusuf Kalla dan Fatimah Kalla, berharap bisa menginspirasi banyak orang khususnya generasi muda agar dapat juga berbisnis,” tutur Syamril.
Syamril menjelaskan, dari sisi place yang lokasinya di dalam pusat perbelanjaan, menurut sudut pandang Jusuf Kalla ada atmosfer bisnis yang bisa dirasakan langsung oleh para mahasiswa. Kalau orang ke mal tidak hanya belanja namun ada ekosistem atmosfer bisnis.
“Jadi nuansanya terasa kemudian prakteknya juga bisa dengan mudah dan cepat. Sementara untuk process dan price yakni terkait kurikulum berlaku dan biaya selama pendidikan. Jadi tidak hanya untuk menengah atas, kalangan bawah pun berhak untuk sekolah atau kuliah dsini. Sudah ada paket yang telah disiapkan,” tutupnya.
Baca Juga : Kalla Construction Ikut Expo Kontruksi Indonesia, Sasar Pasar di Pulau Jawa
Wakil Rektor 1 Kalla Institute Anhar Januar Malik menambahkan, Kalla Institute menerapkan kurikulum 2.0. Kurikulum ini mengadopsi kebijakan Kampus Merdeka yang didesain.
“Sesi interview jarang dilakukan kampus lain. Jadi kami interview calon mahasiswa untuk menggali kesesuaian antara minat dan bakat yang dimiiliki ataupun yang diinginkan calon mahasiswa baru dengan prodi yang dituju. Jadi kita akan ada mix & match mereka sehingga tidak ada kesan mahasiswa salah pilih jurusan. Jadi dari awal kita memastikan bahwa mereka memang cocok dari segi potensi dan dari segi kemampuan,” ungkap Anhar Januar Malik.
Kurikulum Kalla Institute juga memastikan bahwa 50 persen perkuliahan mengadopsi kolaboratif learning dan studi kasus.
Diselang proses perkuliahan Kalla Institute memiliki inkubator bisnis untuk eskalasi pembentukan usaha mahasiswa.
Selain inkubator bisnis, Kalla Institute punya Career and Development Center (CDC). CDC berfokus pada bimbingan karir ke profesional dan bimbingan untuk lanjut studi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar