SULSELSATU.com, MAKASSAR – Debat publik kedua calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar pada Rabu (13/11/2024) menyisakan momen panas ketika pasangan nomor urut 01, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA), tampil percaya diri dan berhasil menangkis serangan dari paslon lawan.
Pasangan MULIA menunjukkan penguasaan materi debat dan melontarkan pertanyaan yang menguji lawan. Namun, suasana berubah saat calon Wakil Wali Kota nomor 02, Rezki Mulfiati Litfi (SEHATI), menyampaikan pertanyaan yang mengundang tanda tanya publik, menyinggung jumlah ambulans dan pemakaman di Kota Makassar.
“Apakah pasangan nomor urut 01 tahu jumlah ambulans dan kuburan yang ada di Kota Makassar?” tanya Rezki, yang sontak membuat audiens heran.
Baca Juga : Munafri Arifuddin dan Mentan Amran Sulaiman Perkuat Silaturahmi di Halal Bihalal IKA Unhas
Calon Wali Kota nomor 01, Munafri atau Appi, menanggapinya dengan santai, menyatakan bahwa data teknis seperti itu memang dikelola oleh instansi terkait, bukan calon kepala daerah.
Menanggapi pertanyaan yang dianggap kurang relevan, Appi menekankan pentingnya melihat isu yang lebih krusial bagi warga Makassar, seperti kemacetan, banjir, dan tata kelola lingkungan.
“Pertanyaan seperti ini bukan fokus utama kita. Banyak hal lebih penting yang harus dibahas di sini,” ujarnya.
Baca Juga : Silaturahmi Idulfitri, Wali Kota Appi Akan Sambangi Tiga Pulau di Sangkarrang
Di media sosial, pertanyaan paslon SEHATI menuai kritik tajam dari warganet yang menganggap topik itu kurang berbobot dan tidak mencerminkan visi calon pemimpin.
Banyak warganet menilai pertanyaan SEHATI seharusnya menyinggung persoalan serius yang dihadapi Kota Makassar, termasuk transportasi, sampah, dan kesejahteraan masyarakat.
Menanggapi kontroversi ini, pengamat politik Dedi Alamsyah Mannaroi menyayangkan minimnya substansi dalam pertanyaan SEHATI.
Baca Juga : Wali Kota Appi: Idulfitri Bukan Sekadar Perayaan, Tapi Waktu untuk Saling Memaafkan
“Masih banyak masalah penting di Kota Makassar. Paslon seharusnya bisa menyusun pertanyaan yang lebih relevan untuk pembangunan kota,” kata Dedi.
Debat ini diharapkan menjadi panggung bagi setiap calon untuk mempresentasikan solusi konkret, mengingat tema utama debat adalah “Wujudkan Makassar Kota Berperadaban Maju.”
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar