SULSELSATU.com, JENEPONTO – Salah satu program unggulan pasangan calon bupati dan wakil bupati Jeneponto, Syamsuddin Karlos – Syafruddin Nurdin, jika terpilih, adalah modernisasi pertanian melalui pemanfaatan teknologi canggih, yaitu drone robotik.
Pada debat pertama yang digelar oleh KPU Jeneponto di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar, Minggu malam (03/10/2024), Syamsuddin Karlos menekankan pentingnya memperkenalkan teknologi alat pertanian kepada para petani.
“Memang masih perlu ditingkatkan pengenalan teknologi untuk petani garam, petani jagung, maupun petani sawah. Semua sektor pertanian perlu dikenalkan dengan teknologi. Bukan hanya aparatur pemerintahan yang SDM-nya perlu ditingkatkan, tetapi juga para petani harus didorong untuk meningkatkan SDM mereka dengan teknologi,” ujar Syamsuddin Karlos dalam debat publik tersebut.
Kini, pernyataan Syamsuddin Karlos mulai dibuktikan. Ia memperkenalkan alat pertanian canggih berupa drone robotik kepada masyarakat. Perkenalan tersebut dilakukan di kediamannya di Desa Borong Lamu, Kecamatan Arungkeke, Jeneponto, Kamis malam (14/11/2024).
“Para sahabat petani se-Kabupaten Jeneponto, di depan kita ini ada drone robotik yang dapat mempermudah dan mempercepat proses penyemprotan hama, pemupukan, dan bahkan menabur benih di sawah,” kata Syamsuddin Karlos.
Menurutnya, tidak ada negara atau daerah yang maju tanpa didukung oleh alat-alat pertanian modern. Dengan hadirnya drone robotik di Jeneponto, diharapkan akan mempermudah petani dalam bekerja.
“Drone ini dapat mempercepat proses, karena dalam satu hektar, drone ini bisa menyemprot hama hanya dalam waktu sekitar 20 menit. Coba bayangkan, jika dilakukan secara manual oleh petani, proses tersebut bisa memakan waktu antara 4 hingga 5 jam per hektar. Dengan teknologi ini, waktu yang dibutuhkan jauh lebih efisien,” ungkapnya.
Syamsuddin Karlos menambahkan, jika dirinya bersama Syafruddin Nurdin dipercaya menjadi Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto, mereka akan mewujudkan program teknologi pertanian ini bukan hanya sebagai janji, tetapi sebagai kenyataan.
“Jika kita ingin memajukan petani, kita harus memperkenalkan semua alat pertanian yang bisa mempercepat, meningkatkan kualitas, dan meningkatkan produksi. Ke depannya, jika saya dipercaya menjadi Bupati, insya Allah, drone ini akan kami terapkan sebagai percontohan di tahun pertama. Satu drone untuk satu kecamatan,” ujarnya.
Selain drone, Syamsuddin Karlos juga menyatakan bahwa masih banyak alat pertanian canggih lainnya yang belum dimiliki oleh petani Jeneponto.
“Masih banyak alat pertanian yang belum tersedia di Jeneponto, seperti alat tanam padi. Alat tanam padi ini masih langka di masyarakat, bahkan saya belum melihat pemerintah Jeneponto memperkenalkannya. Ke depan, kami akan memperkenalkan alat-alat modern tersebut, karena itu juga merupakan bagian dari masalah yang dihadapi petani. Dengan teknologi ini, beban fisik petani akan berkurang,” jelas Syamsuddin Karlos.
Penulis: Dedi Jentak
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar