SULSELSATU.com, GOWA – Usaha LAZ Hadji Kalla bersama Kelompok Tani Parang Ta’Juru akhirnya membuahkan hasil yang menggembirakan setelah penantian selama tiga tahun.
Alpukat unggul seberat hampir satu kilogram berhasil dipanen dalam panen perdana di Desa Tonasa, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, pada Kamis, (14/11/2024) kemarin.
Panen ini bukan hanya tentang buah, tetapi juga cerita perjalanan dan dedikasi selama tiga tahun.
Baca Juga : Aman dan Nyaman, Beli Mobil Bekas di Kalla Toyota Trust dengan Garansi Resmi
Sejak 2021, LAZ Hadji Kalla melalui program Community Development memberikan pendampingan intensif kepada petani setempat, memfasilitasi mereka dengan 1.000 benih alpukat unggul yang ditanam di lahan seluas 6,8 hektar.
Tak hanya bibit, LAZ Hadji Kalla juga memberikan pelatihan komprehensif mulai dari persiapan lahan hingga pendampingan pascapanen.
Program Manager Community Development LAZ Hadji Kalla Erny Rachmi Nurdin menjelaskan, program ini didorong oleh penurunan kualitas alpukat di Malino akibat penggunaan benih secara turun-temurun.
Baca Juga : Gelar Halalbihalal, CEO KALLA Ajak Bangun Sinergi yang Lebih Baik
“Kami berinisiatif memberikan benih alpukat kualitas unggul, didampingi dengan pelatihan dan pendampingan. Hasilnya memuaskan dan sesuai harapan,” kata Erny.
Hasil panen perdana ini bahkan melampaui ekspektasi, dengan sekitar 70 persen pohon menghasilkan buah. Tak hanya itu, para petani di Desa Tonasa kini berhasil memproduksi 2.000 benih alpukat unggul mandiri menggunakan teknik sambung pucuk, yang menjadi sumber pemasukan baru.
Kepala Desa Tonasa Anwar Jama mengungkapkan, program ini sangat bermanfaat bagi petani di desa tersebut.
Baca Juga : LAZ Hadji Kalla Bagi 10 Ribu Paket Sembako Idulfitri untuk Duafa di 4 Provinsi
“Jika bukan karena Kalla Group, mungkin alpukat akan hilang seperti halnya Malkisa yang dulu menjadi ciri khas desa ini,” tuturnya.
Dengan pelatihan dari LAZ Hadji Kalla, para petani kini telah memiliki keterampilan memadai dan mendapatkan sertifikasi dari Dinas Pertanian Sulawesi Selatan.
Sementara itu, Kepala UPT BPP Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao Saharia menambahkan, kontribusi LAZ Hadji Kalla sangat berarti dalam memperkuat kemampuan petani untuk membudidayakan alpukat dengan standar tinggi.
Baca Juga : Lewat Workshop, Kalla Institute Bagi Tips Cara Meningkatkan Peluang Menang Hibah Riset dan PKM 2025
“Kami akan mencari peluang kolaborasi agar buah dan benih alpukat unggul ini bisa dipasarkan ke pihak-pihak eksternal, demi keuntungan berkelanjutan bagi petani,” jelasnya.
Program pendampingan yang dilakukan LAZ Hadji Kalla ini juga diapresiasi oleh Henri, Tim Ahli Badan Perakitan Modernisasi Pertanian Buah Tropikal.
“Mulai dari pemilihan benih yang tepat hingga pengendalian hama, semua aspek pelatihan dipenuhi. Kelompok tani pun antusias dalam menjalani pelatihan-pelatihan ini,” ungkapnya.
Baca Juga : Libur Lebaran di Bugis Waterpark Adventure Lebih Murah Hanya Rp65 Ribu
Kini, para petani Desa Tonasa, dengan komitmen tinggi, terus memproduksi benih alpukat unggul, bahkan mendaftarkan pohon induk ke Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih untuk menjamin kualitas benih yang dihasilkan.
Para petani ini juga mulai aktif memasarkan produk mereka melalui media sosial dan pasar-pasar tradisional setempat, menandai keberhasilan sebuah inisiatif yang berakar pada ketekunan dan kolaborasi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar