Logo Sulselsatu

BRI Bagikan Strategi Pengelolaan Keuangan dan Investasi Bagi Generasi Muda

Asrul
Asrul

Senin, 18 November 2024 19:44

Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani. Ist
Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani. Ist

SULSELSATU.com, JAKARTA — Tren gaya hidup kekinian yang semakin berkembang membuat banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat. Setiap generasi memiliki kondisi dan kebutuhan berbeda yang memunculkan tren keuangan baru terutama di kalangan anak muda.

Di tengah pesatnya perkembangan ini, muncul juga tantangan yang harus dihadapi anak muda dalam mengelola keuangan. Salah satunya adalah pinjaman online atau pinjol.

Menanggapi fenomena ini, BRI menghadirkan berbagai strategi untuk memberikan solusi keuangan yang berpihak pada nasabah sekaligus membantu mereka dalam mengelola keuangan.

Baca Juga : Peran AgenBRILink Dekatkan Akses Perbankan bagi Masyarakat di Kabupaten Rejang Bengkulu

Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengungkapkan saat ini banyak anak muda yang terjebak dalam tren Latte Factor.

“Istilah ini digunakan untuk menggambarkan pengeluaran kecil yang terlihat sepele seperti kopi, langganan streaming, atau makanan kekinian. Meski terlihat sepele, jika dijumlahkan nilainya bisa bikin dompet jebol,” ungkapnya.

Kurangnya literasi keuangan membuat anak muda banyak yang terjebak dengan pemborosan. Hal ini pun mempengaruhi kondisi keuangan secara keseluruhan.

Baca Juga : KPR BRI Property Expo 2024 Berikan Kemudahan dan Keuntungan Maksimal Bagi Calon Nasabah

Meskipun memiliki gaji yang cukup, namun masih banyak dari mereka yang tidak memiliki tabungan, dana darurat, bahkan investasi. Di sinilah pentingnya untuk mulai melakukan perencanaan keuangan sedini mungkin.

Handayani memberikan contoh bahwa perencanaan keuangan bisa dimulai dari hal yang sederhana, yaitu membedakan kebutuhan dan keinginan.

“Kebutuhan adalah hal-hal mendasar yang penting untuk kelangsungan hidup. Jika tidak ada, tidak bisa menjalani kehidupan sehari-hari. Contohnya rumah, pakaian, makanan dan minuman, biaya kesehatan dan lain-lain. Sementara itu, keinginan adalah hal-hal yang masih bisa diganti dengan barang lainnya. Jika tidak ada, tidak mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Misalnya saja barang branded, gadget keluaran terbaru, dan sebagainya,” lanjutnya.

Baca Juga : Bekali Peserta dengan Keterampilan dan Pengetahuan, BRI Peduli Berdayakan Eks Pekerja Migran Indonesia

Fenomena lain dalam tren keuangan di era modern ini adalah maraknya pinjaman online atau pinjol.

“Saat ini cukup banyak generasi muda yang terjerat pinjol. Berdasarkan data OJK karyawan dan pelajar merupakan profesi yang banyak terjerat pinjol (12%), di mana didominasi oleh generasi muda.” jelas Handayani.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat khususnya anak muda terjebak pinjol, salah satunya karena kemudahan akses teknologi dan internet.

Baca Juga : BRI Hadirkan Kemudahan Investasi Sukuk Tabungan ST013 Melalui BRImo

“Pinjaman online biasanya menawarkan skema pengajuan yang praktis, syarat mudah, dan approval instan sehingga lebih banyak diminati. Selain itu, kondisi finansial yang tidak stabil membuat mereka tidak siap dengan adanya kebutuhan mendesak. Belum lagi gaya hidup konsumtif yang membuat pengaturan keuangan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Akses informasi terkait pinjaman formal dan edukasi keuangan yang kurang membuat mereka dengan mudah tergiur untuk mengajukan pinjol,” jelas Handayani.

Peluang dan Tantangan bagi Industri Perbankan

Kehadiran pinjaman online pada akhirnya dapat mengubah lanskap industri perbankan di tanah air. Namun, hal ini juga menjadi peluang untuk mempercepat transformasi digital di perbankan.

Baca Juga : Langkah Tegas Perangi Judi Online, BRI Blokir Lebih Dari 3 Ribu Rekening

“Bank harus semakin gesit dalam mengembangkan produk digital untuk menyaingi platform pinjaman online yang menawarkan kemudahan akses dan kecepatan layanan. Hal ini mendorong bank untuk terus berinovasi dalam layanan fintech, seperti mobile banking atau pinjaman digital berbasis aplikasi,” tambah Handayani.

Tantangan maraknya pinjaman online ini juga yang ingin dijawab oleh BRI lewat berbagai strategi mereka yang berpihak pada masyarakat. BRI telah meluncurkan BRIGuna Digital melalui platform BRImo sebagai bagian dari strategi untuk menarik kembali nasabah yang mungkin beralih ke pinjol.

BRImo merupakan super apps BRI yang memiliki lebih dari 100 fitur untuk memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan perbankannya.

Nasabah tak hanya bisa menabung, tapi juga terintegrasi dengan ekosistem digital seperti belanja online, transportasi, dan hiburan sehingga menarik lebih banyak pengguna muda yang ingin solusi perbankan sekaligus gaya hidup hanya dalam satu aplikasi saja.

BRImo juga menghadirkan fasilitas kredit konsumtif dan produktif dengan sumber pembayaran dari penghasilan tetap atau fixed income. Lewat fitur ini, pengguna bisa mendapatkan akses pinjaman yang mudah sekaligus melakukan pengelolaan dengan bijak.

Pengajuan pinjaman di BRImo bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja (24/7), prosesnya dilakukan secara digital dengan cepat hanya sekitar 15 menit saja, bunga yang ditawarkan pun kompetitif.

Tak berhenti sampai di situ, BRI juga terus menghadirkan program edukasi bagi masyarakat untuk mengingatkan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik.

“Tentu saja, BRI senantiasa memberikan literasi keuangan ke beragam segmen khususnya nasabah BRI mulai dari anak muda yang masih sekolah sampai dengan nasabah yang sudah pensiun. BRI juga rutin berkeliling universitas dalam rangka meningkatkan pemahaman anak muda dalam cara mengelola keuangan khususnya dalam memilih instrumen investasi dan menghindari pinjaman online,” pungkas Handayani.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Video18 November 2024 23:45
VIDEO: Rudianto Lallo Soroti Penindakan Tersangka Koruptor dalam Uji Kelayakan Capim KPK
SULSELSATU.com – Anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo, menyoroti awal pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dipicu oleh tidak opt...
Politik18 November 2024 23:33
Fatmawati Rusdi Bahas Strategi Penguatan Pluralisme Bersama Pemuda Sulsel
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Di tengah jadwal kampanye sebagai calon wakil gubernur (cawagub) Sulawesi Selatan (Sulsel) nomor urut 2, Fatmawati Rusdi ...
Politik18 November 2024 22:26
Beredar Bocoran Hasil Survei LSI Denny JA, Aurama Ungguli Hati Damai
SULSELSATU.com, GOWA – Jelang pencoblosan Pilkada Gowa 27 November 2024, tingkat kepercayaan masyarakat untuk menjatuhkan pilihannya ke pasangan...
Bisnis18 November 2024 21:28
MaRI Rayakan 24 Tahun Kebersamaan, Ajak Pengunjung Mengingat Kembali Kenangan
MaRI memulai perayaan HUT ke-24 dengan syukuran dan doa bersama yang dihadiri oleh jajaran manajemen, tenant, serta outsourcing pada Senin, 18 Novembe...