SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulsel hingga 24 Oktober 2024 mencapai Rp14,26 triliun. Jumlah tersebut disalurkan kepada 260.985 debitur.
Kepala OJK Sulselbar Darwisman menjelaskan, penyaluran KUR terbesar kepada sektor pertanian dengan total nilai sebesar Rp6,41 triliun. Persentasenya mencapai 44,96 persen dari total realisasi.
“Sektor kedua dengan penyaluran KUR terbesar adalah perdagangan besar dan eceran yang mencapai Rp4,89 triliun dengan share hingga 34,33 persen,” ujar Darwisman kepada media alam Journalist Update beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Program EKI Bakal Menyasar Lebih Banyak Wilayah Pedesaan, Perluas Pengunaan Layanan Keuangan
Darwisman menjelaskan, dilihat dari daerahnya, debitur terbanyak berasal dari Kabupaten Bone sebesar 1.468. Disusul kota Makassar dengan jumlah 1.446 debitur.
Kabupaten Gowa berada diposisi ketiga dengan jumlah 1.053 debitur. Lalu, ada Kabupaten Wajo sebanyak 996 debitur.
“Selanjutnya, dari segmentaseinya. Mikro menempati posisi penyaluran terbesar dengan jumlah Rp11,53 persen. Total realisasinya sebesar 80,90 persen,” katanya.
Baca Juga : OJK Sulselbar Luncurkan Ekosistem Keuangan Inklusif di Desa Wisata Kassi Kabupaten Jeneponto
Segmen mikro berada di posisi kedua dengan share 18,69 persen dan super mikro hanya 0,41 persen.
Namun, OJK Sulselbar menyebutkan, kota penyaluran kredit terbesar berada di Kota Makassar. Nilainya mencapai Rp84,87 triliun.
“Kenapa Makassar?, karena ini dilihat dari nilai dana yang disalurkan kepada masyarakat. Untuks atu debitur umumnya mengambil jumlah yang besar. Bone debitur terbanyak karena banyak yang ambil kredit tapi nilainya sedikit,” ujar Darwisman.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar