SULSELSATU.com, MAKASSAR – Axis Esports Labs mengunjungi Makassar untuk menyaring bibit unggul dalam dunia olahraga virtual yang menggunakan game sebagai bidang kompetitif.
Axis Esports Labs merupakan kolaborasi bersama Evos. EVOS adalah organisasi gaming-entertainment terbesar di Indonesia yang berkomitmen untuk menjangkau berbagai komunitas EVOS Fams dan pecinta esports di Indonesia.
Di Makassar, Axis Esports Labs diikuti 144 tim yang akan bertanding untuk mencari juara 3 besar. Total hadiah yang disiapkan hingga Rp30 juta.
Baca Juga : PT XL Axiata Tbk Bakal Bagi Dividen Rp1,12 Triliun
Caretaker Sulawesi Area XL Axiata Mozes H. Baottong mengatakan, ajang ini hadir karena melihat esports banyak digemari oleh anak muda saat ini.
“Ajang ini hadir di Makassar untuk anak muda bisa ikut berpartisipasi dalam bidang ini. Sekaligus, kesempatan untuk bertemu dengan pemain profesional Evos,” kata Mozes kepada media, Sabtu (23/11/2024).
Di samping itu kata Mozes, Axis Esports Labs di Makassar kesempatan untuk pemian esports untuk merasakan bermain sebagai profesional player esports. Tidak hanya bermain di rumah, tetapi bisa merasakan sensasi bermain ala profesional player yang menghasilkan uang.
Baca Juga : Prediksi Trafik Naik Saat Ramadan dan Lebaran, XL Axiata Perkuat Jaringan
Axis Esports Labs di Makassar adalah kunjungan kota kelima. Sebelumnya telah hadir di Surabaya, Yogyakarta, Medan, Malang, dan terakhir akan mengunjungi Pontianak.
Head of Commercial Evos Tony Tham menambahkan, potensi epsorts di Makassar sangat besar. Apalagi ada satu brand ambassador Evos dari Makassar yaitu Rasyah Rasyid pemain Free Fire.
“Jika ada bibit unggul, bisa jadi kami akan ajak ke akadmi untuk dibina dan dikembangkang potensinya. Usia untuk berkarir di esports ini juga bisa dimulai dari 10 tau 11 tahun. ” kata Tony.
Baca Juga : Tri Berdayakan Calon Atlet Esports Melalui H3RO Masterclass
Tony juga menambahkan, bermain esports itu bukan hanya bermain game saja tapi juga melihat potensi lainnya yang bisa dikembang. Dalam dunia gaming itu, potensi lain yang bisa dilirik seperti host, streamer, dan caster.
Ia juga menjelaskan jika menjadi atlet esports itu bukan hanya bermain game saja. Disusun dengan baik terkait kegiatannya, mulai dari main, istirahat, jalan, dan olahraga. “Jadi menjadi atlet esports itu bukan hanya tentang main game saja,” ujarnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar