SULSELSATU.com, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto menegaskan komitmennya untuk menjaga demokrasi di Kota Makassar tetap berjalan secara luber (langsung, umum, bebas, rahasia) tanpa tekanan atau intimidasi dari pihak manapun.
Dalam sambutannya, ia menyoroti adanya laporan mengenai dugaan keterlibatan beberapa lurah dalam politik praktis, termasuk menjadikan kantor kelurahan sebagai markas salah satu pasangan calon (paslon).
“Kalau ada unsur pemerintah yang terlibat, laporkan langsung ke saya. Saya dengar ada lurah yang terlibat politik praktis, ini tidak bisa dibiarkan. Saya pasti akan tindak tegas,” ujar Danny usai melaksanakan shalat subuh berjamaah di Anjungan Pantai losari, Minggu (24/11/2024).
Baca Juga : VIDEO: Danny Pomanto Menangis di Acara Perpisahan dengan ASN
Danny juga mengingatkan bahwa pemilu harus menjadi pesta demokrasi yang melindungi hak setiap warga negara untuk memilih tanpa paksaan.
“Pilihan Anda dilindungi oleh negara. Tidak boleh ada intimidasi. Kita sudah merdeka sejak dulu. Presiden Prabowo telah menegaskan bahwa demokrasi harus berjalan tanpa tekanan,” katanya.
Danny berjanji akan segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke seluruh kecamatan dan kelurahan untuk memastikan netralitas aparat pemerintah dalam menyongsong pemilu.
Baca Juga : Jelang Akhir Jabatan, Danny Pomanto Resmikan Tiga Proyek Strategis Pemkot Makassar
“Mulai hari ini, saya akan keliling semua wilayah. Siapa yang tidak menjaga netralitas wilayahnya, saya anggap dia berpihak pada paslon tertentu,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, ia memerintahkan semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lurah, RT/RW, hingga Laskar Pelangi untuk menjaga wilayah masing-masing selama 24 jam.
“Ini perintah! Kita jaga demokrasi, kita jaga Undang-Undang. Kalau ada yang lalai, berarti dia punya kepentingan politik tertentu.” tegas Danny Pomanto" href="https://www.sulselsatu.com/topik/danny-pomanto">Danny Pomanto.
Baca Juga : Danny Pomanto Siap Sambut Kepemimpinan Munafri-Aliyah, Rakor Perdana Digelar Pekan Depan
Ia juga menambahkan bahwa ia ingin mengakhiri masa jabatannya dengan catatan baik.
“Saya akan menyelesaikan masa tugas saya dengan khusnul khatimah. Saya tidak mau Makassar mundur lagi hanya karena pelanggaran demokrasi,” ungkapnya.
Langkah ini diambil untuk memastikan pemilu berjalan sesuai aturan tanpa adanya intervensi dari pihak pemerintah.
Baca Juga : Danny Pomanto Tantang Bukti: Cari Saja Kalau Ada Namaku di Lahan Reklamasi!
“Saya ingin Kota Makassar menjadi teladan dalam menjaga demokrasi. Ini bukan hanya soal pemilu, tapi juga soal menjaga kebanggaan kita bersama,” pungkasnya.
Dengan langkah tegas ini, Danny berharap netralitas pemerintah kota dapat terjaga demi terwujudnya pemilu yang adil dan berkualitas. (*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar