SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Makassar Dakhlan pastikan Pemerintah Kota Makassar menyisakan beberapa program tak terlaksana menjelang habisnya tahun anggaran 2024.
Dakhlan mengatakan, program-program Pemkot Makassar tak bisa berjalan 100 persen sesuai perencanaan. Sejumlah kendala yang ditemui sepanjang perjalanan 2024 ini.
Masalah itu mulai dari kendala teknis di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga kendala anggaran.
Baca Juga : Dibawah Kepemimpinan Danny Pomanto, Pemkot Makassar Raih 419 Penghargaan
“Itu silpa dilihat dari angka-angka APBD, kita kan harus lihat, APBD itu proyeksi. Cuman persoalannya, ketika APBD berjalan pasti ada hal-hal ang tidak bisa kita realisasikan secara keseluruhan,” ucap M Dakhlan, Minggu (24/11/2024)
“Contoh DBH (dana bagi hasil) kita tidak dibayar full (oleh Pemprov Sulsel) selama setahun, ada pendapatan kita yang tahun ini tidak sampai 100 persen. Itulah yang mengurangi pendapatan dan otomatis mempengaruhi belanja,” sambungnya.
Dakhlan memproyeksikan, Silpa Pemkot Makassar tahun 2024 di bawah Rp500 Miliar.
Baca Juga : Asmo Sulsel Resmi Merilis New Honda Scoopy di Makassar
Ada tiga program prioritas dipastikan tidak berjalan tahun ini.
Antara lain program panel surya di sekolah-sekolah, pengadaan jalan untuk akses stadion sudiang, serta pengadaan 1000 mobil sampah listrik.
Selain itu, proyek revitalisasi lapangan Karebosi di Jl RA Kartini juga akan menjadi silpa.
Baca Juga : Lomba Fotografi Cagar Budaya Makassar Kembali Digelar, Total Hadiah Belasan Juta Rupiah
Progres pembangunan peoyek tersebut disebut tak sesuai dengan target.
“Tidak sampai Rp500 M (silpa), akses stadion Rp100 M, motor sampah listrik Rp120 M, panel surya Rp180 M, proyek lain kan kayak karebosi sudah putus kontrak,” ujarnya.
Lanjut Dakhlan, untuk pendapatan Pemkot Makassar diproyeksi capaiannya hampir sama dengan tahun 2023, diangka 80 persen.
Baca Juga : Pemkot Makassar Raih Penghargaan Sebagai Kota Terinovatif 2024
Tetapi, Dakhlan berharap OPD yang punya kewenangan menarik pendapatan bisa memaksimalkan waktu yang tersisa.
“Ini belum bisa kita katakan memenuhi target (pendapatan), kalau 100 persen pasti tidak, mungkin diangka 80an, tahun lalu hampir sama sekitar itu, kemungkinan naik sedikit pendapatan,” tuturnya.
Sementara target belanja, diproyeksikan diangka 85 persen, juga sama pada tahun sebelumnya.
Baca Juga : Pemkot Makassar Jamin Harga Pangan Stabil Jelang Nataru
Adapun posisi belanja Pemkot Makassar sekarang ini masih diangka 60 persen.
“Biasanya menjelang akhir tahun baru tinggi serapan karena proyek-proyek fisik baru bisa dibayarkan jika sudah tuntas,” tutur Dakhlan.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar