SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pelaksanaan kegiatan Workshop dan Lomba Content Creator Museum Mandala pada hari kedua berlangsung meriah di Mandala Meeting Room kawasan Museum Mandala, Makassar, Rabu (4/12/2024).
Fokus utama pada hari ini adalah lomba content creator, yang berhasil menampilkan seluruh karya video peserta dengan karya-karya kreatif bertema “Museum Mandala: Pembebasan Irian Barat.”
Dari puluhan karya yang diajukan, enam pemenang diumumkan pada sesi penutupan, terdiri dari Juara 1, 2, dan 3, serta tiga penghargaan khusus untuk kategori Best Editing, Best Storytelling, dan Best Concept.
Juara Lomba Content Creator Museum Mandala
Juara pertama diraih oleh saudara “Hafil Anwar” yang berhasil memukau dewan juri dengan narasi yang kuat, visual yang sinematik, dan pemahaman mendalam tentang sejarah perjuangan Museum Mandala.
Juara kedua diraih oleh saudari “Artasya Nurseha” yang menampilkan pendekatan kreatif dengan perpaduan animasi dan footage sejarah. Dan juara ketiga diraih oleh Tim Kreator “Historical Explorer”, yang mengemas cerita perjuangan dengan gaya dokumenter modern.
Adapun tiga penghargaan kategori khusus juga diberikan:
• Best Editing: Tim “Chopin” untuk penguasaan teknik editing yang profesional.
• Best Storytelling: Tim “Sipakatau” untuk penyampaian cerita yang emosional dan inspiratif.
• Best Concept: Saudara “Risaldi Wajo” dengan ide segar yang mampu menghidupkan kembali sejarah Museum Mandala dalam konteks kekinian.
Para pemenang dinilai oleh tim juri yang terdiri dari empat ahli content creator terkemuka di Sulawesi Selatan. Mereka adalah narasumber yang berpengalaman di bidang video kreatif, media sosial, dan dokumentasi sejarah.
Kepala UPT Museum Mandala dan Societeit de Harmonie, Ibu Meirani Tenriawaru, S.STP., M.Si. menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan kegiatan ini.
“Melihat antusiasme peserta dalam mengangkat cerita Museum Mandala melalui perspektif yang kreatif dan segar, saya merasa optimis akan masa depan pelestarian sejarah kita. Karya-karya yang dihasilkan hari ini menunjukkan bahwa sejarah tidak pernah kehilangan relevansinya ketika dipadukan dengan kreativitas dan teknologi. Semoga para pemenang terus menginspirasi masyarakat untuk mencintai warisan budaya kita,” ujarnya.
Testimoni Para Pemenang
Juara pertama Hafil Anwar mengaku sangat bangga bisa memenangkan juara pertama. “Bagi kami, ini bukan hanya soal lomba, tapi juga kesempatan untuk menceritakan perjuangan bangsa melalui medium digital. Semoga karya kami bisa menjadi inspirasi generasi muda untuk lebih menghargai sejarah,” ujarnya.
Adapun juara kedua, Artasya Nurseha mengatakan kegiatan ini memberi ruang untuk mengeksplorasi kreativitas sambil belajar lebih dalam tentang sejarah Museum Mandala. “Terima kasih kepada panitia dan dewan juri yang telah memberikan apresiasi pada karya kami,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Sementara itu, juara tiga juga mengaku sangat terinspirasi oleh cerita perjuangan Museum Mandala. “Melalui lomba ini, kami belajar bagaimana menyampaikan kisah yang membekas di hati penonton. Kemenangan ini adalah awal dari perjalanan kami sebagai kreator konten sejarah,” ungkap salah satu anggota tim.
Sekadar diketahui, kegiatan hari ini tidak hanya menutup rangkaian Workshop dan Lomba Content Creator Museum Mandala dengan sukses, tetapi juga menegaskan bahwa sejarah dan teknologi dapat berjalan beriringan untuk melestarikan nilai-nilai budaya. Museum Mandala berharap kegiatan serupa dapat terus digelar untuk menarik lebih banyak perhatian masyarakat terhadap pentingnya warisan budaya Indonesia. (*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar