SULSELSATU.com, MAKASSAR – Hujan deras yang disertai angin kencang telah mengguyur Kota Makassar selama hampir sepekan terakhir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar mencatat 48 titik banjir tersebar di 20 kelurahan yang berada di empat kecamatan.
Wilayah yang terdampak meliputi Kecamatan Panakkukang (Kelurahan Panaikang, Tallo, Pandang), Kecamatan Manggala (Kelurahan Manggala, Tamangapa, Antang, Batua, Bitoa, Borong), Kecamatan Biringkanaya (Kelurahan Katimbang, Paccerakkang, Berua, Laikang, Sudiang, Pai), dan Kecamatan Tamalanrea (Kelurahan Tamalanrea, Tamalanrea Jaya, Kapasa, Kapasa Raya).
“Total Wilayah yang dilakukan pemantauan sebanyak 4 Kecamatan, 20 Kelurahan dengan total 48 titik rawan banjir di Kota Makassar,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Hendra Hakamuddin.
Baca Juga : Ribuan Warga Makassar Mengungsi Akibat Banjir
Ia mengaku pihaknya terus melakukan koordinasi antara pemerintah setempat, dan koordinator tim pengungsi untuk menangani dampak banjir.
“Terkoordinasi antara petugas BPBD dan Pemerintah setempat, serta antara petugas BPBD dan Koordinator Tim Pengungsi,” tambah Hendra.
Tak hanya itu, Hendra menyebut pihaknya telah mempersiapkan sejumlah alat penunjang di lapangan. Seperti, dua unit perahu karet, empat unit dayung, 41 unit rompi pelampung, dua unit ban pelampung, serta 41 unit helm pelindung.
Baca Juga : BPBD Makassar Kunjungi Titik Rawan Banjir di Bukit Batu, Terpantau Aman
Maka dari itu, sebagai langkah antisipasi, Hendra menyebut masyarakat yang terdampak dari cuaca ekstrem dapat menghubungi layanan tanggap darurat 24 jam melalui Call Center 112.
Selain itu, masyarakat juga dapat menghubungi Pusdalops BPBD Makassar di nomor 0811-4171-112.
Sementara itu, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto meminta masyarakat waspada selama cuaca ekstrem berlangsung. Di mana, cuaca ekstrem tersebut dapat mengakibatkan terjadinya banjir.
Baca Juga : BPBD Makassar Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Masa Transisi Cuaca
Ia pun meminta masyarakat untuk mengamankan dokumen penting dan memastikan instalasi listrik dalam kondisi aman.
Selain banjir, ancaman angin kencang dan petir juga menjadi perhatian. Danny mengimbau warga untuk menghindari pohon saat angin kencang melanda.
Danny pun berharap warga tetap tenang dan berkumpul di rumah selama cuaca ekstrem berlangsung. “Mari kita berdoa agar semua berjalan lancar dan risiko dapat diminimalkan,” tutup Danny. (*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar