SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), terus berupaya melakukan rehabilitasi hutan dan lahan sebagai bagian dari pemulihan lingkungan dan peningkatan daya dukung alam.
Program rehabilitasi ini bertujuan untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan serta lahan dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Pada tahun 2024, DLHK Sulsel telah melaksanakan penanaman pohon di hutan rakyat seluas 40 hektar dengan total 16.000 batang pohon yang terdiri dari berbagai jenis, termasuk mahoni, durian, jati putih, jabon merah, rambutan, alpukat, sukun, dan banyak lagi.
Baca Juga : Pemprov Sulsel Fokus Benahi Infrastruktur Pendidikan, 243 Sekolah Direhabilitasi Tahun Ini
Penanaman ini dilakukan di delapan kabupaten, yaitu Gowa, Jeneponto, Sinjai, Kepulauan Selayar, Maros, Barru, Sidrap, dan Luwu.
Selain itu, DLHK Sulsel bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang Saddang untuk menanam 2.380.000 batang pohon di wilayah yang mencakup Takalar, Jeneponto, Bone, Sinjai, Palopo, Luwu, Luwu Utara, Sidrap, Enrekang, Parepare, dan Barru.
Kolaborasi dengan sejumlah perusahaan juga mempercepat rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS). PT Vale, misalnya, menanam 8.750.000 batang pohon di lahan seluas 14.000 hektar yang tersebar di kabupaten Barru, Bone, Enrekang, Luwu Timur, Pinrang, Sidrap, Wajo, Gowa, dan Toraja Utara.
Baca Juga : Gubernur Sulsel Khawatir Proyek Tambang Emas Luwu Ikuti Jejak Kerusakan Tambang Freeport di Papua
Sementara itu, PT Wijaya Eka Sakti dan PT Citra Lampia Mandiri turut berpartisipasi dengan menanam ratusan ribu hingga jutaan bibit pohon di kabupaten Bone, Luwu Timur, dan daerah sekitarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel, Andi Hasbi, menyatakan bahwa rehabilitasi hutan dan lahan merupakan prioritas utama bagi Pemerintah Provinsi Sulsel, terutama di bawah kepemimpinan Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh.
“Gencarnya penanaman pohon ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ungkap Hasbi.
Baca Juga : Dinkes Sulsel Distribusikan 7.213 Vaksin Meningitis untuk Jemaah Haji 2025
Upaya rehabilitasi ini juga berkontribusi pada peningkatan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Provinsi Sulsel. Pada tahun 2024, Sulsel berhasil mencapai nilai IKLH 75,69 poin, yang melampaui target nasional sebesar 74,39 poin dan mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2023 yang memperoleh nilai 74,30 poin. Capaian ini menempatkan Sulsel di urutan ke-18 dari 38 provinsi di Indonesia, dengan kategori “Baik.”
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar